Latar Belakang
Indonesia memiliki potensi energi terbarukan yang sangat besar, yang tidak hanya dapat dimanfaatkan untuk pembangkitan listrik tetapi juga untuk produksi hidrogen hijau. Hidrogen hijau memiliki peran strategis dalam mendukung dekarbonisasi hard-to-abate sectors, memperkuat ketahanan energi nasional, serta memfasilitasi integrasi energi terbarukan dengan berfungsi sebagai beban fleksibel dan media penyimpanan energi. Selain itu, hidrogen hijau juga membuka peluang untuk memperluas akses terhadap energi bersih di wilayah terpencil.
Melihat berbagai potensi pemanfaatannya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memproyeksikan bahwa permintaan domestik terhadap hidrogen rendah karbon akan meningkat secara signifikan, mencapai 11,7 juta ton per tahun pada 2060. Untuk memenuhi permintaan tersebut, Indonesia perlu mengoptimalkan sumber daya energi terbarukan yang melimpah sebagai sumber utama produksi hidrogen rendah karbon, khususnya hidrogen hijau, untuk menggantikan hidrogen abu-abu yang saat ini masih mendominasi penggunaan di dalam negeri. Periode 2025 hingga 2030 menjadi fase dalam membangun fondasi ekosistem hidrogen Indonesia, termasuk pengembangan standar, regulasi, dan sistem sertifikasi guna mendukung pertumbuhan pasar.
Untuk mendukung kesiapan Indonesia dalam menghadapi meningkatnya permintaan hidrogen hijau, diperlukan studi pemetaan yang rinci dan komprehensif terhadap potensi produksi hidrogen hijau. Studi ini akan menjadi panduan dalam pengembangan fasilitas produksi hidrogen hijau, klaster industri hidrogen, serta hub distribusi hidrogen yang efisien. Pemetaan ini akan mengintegrasikan analisis permintaan hidrogen dengan penilaian potensi ekonomi dari sumber daya energi terbarukan untuk menghasilkan peta potensi produksi yang akurat dan berbasis biaya. Sejalan dengan agenda perencanaan pembangunan nasional (RPJPN), studi ini akan difokuskan pada dua wilayah strategis pengembangan hidrogen rendah karbon di Indonesia: Kalimantan dan Papua.
Menanggapi kebutuhan tersebut, IESR mengundang para ahli yang memenuhi kualifikasi untuk mendukung studi yang bertujuan memproyeksikan potensi produksi hidrogen hijau berdasarkan ketersediaan sumber daya energi terbarukan di Kalimantan dan Papua. Selain itu, studi ini akan mengidentifikasi lokasi-lokasi dengan potensi energi terbarukan yang tinggi dan berdekatan dengan pusat permintaan hidrogen, dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi distribusi dan mengoptimalkan rantai pasok hidrogen.
Timeline Proposal
Calon penyedia jasa harus menyerahkan paket proposal yang terdiri dari proposal teknis (latar belakang, tugas yang akan dilaksanakan, metodologi, jadwal), proposal biaya (total tarif tenaga kerja yang diusulkan dan biaya lainnya), serta resume & portfolio yang relevan. Semua penawar juga diharuskan untuk menyerahkan dokumen penawaran administratif, yang dapat diunduh melalui tautan ini s.id/documentsrfpcommsiesr.
Proposal akan diterima paling lambat pukul 23:59 Waktu Indonesia Barat (WIB, GMT+07) pada hari Rabu, 23 Juli 2025. Setiap pengajuan yang diterima setelah tanggal dan waktu tersebut akan dianggap tidak dapat diterima. Mohon sampaikan pengajuan kepada Manajer Program Green Energy Transition Indonesia (GETI) di erina@iesr.or.id, GETI Analyst di rheza@iesr.or.id, Senior Analyst di farid@iesr.or.id, Research Coordinator di his@iesr.or.id, Project Officer di alifiadarmayanti@iesr.or.id, dan CC ke deasy@iesr.or.id. Jika terdapat pertanyaan lebih lanjut mengenai RFP ini dapat mengajukan pertanyaan di rheza@iesr.or.id.