Direktur IESR : Potong Anggaran di Kementrian ESDM, Pemerintah Tidak Serius Mengembangkan Energi Terbarukan dan Meningkatkan Rasio Elektrifikasi Nasional

Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) berencana memotong anggaran sebesar Rp. 900 Milyar. Berdasarkan informasi, pemotongan terbesar akan dilakukan pada Direktorat Jenderal Energi Baru dan Terbarukan dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE).

Pemotongan pada Ditjen EBTKE ini mencakup tiga kegiatan yaitu : pemasangan solar rooftop pada bandara, sosialiasi program potong 10% dan Program Indonesia Terang (PIT). Direktur Eksekutif IESR, Fabby Tumiwa menyatakan pemotongan anggaran pada proyek energi terbarukan dan konservasi energi menunjukan bahwa Menteri ESDM yang baru tidak berpihak dan abai pada pengembangan energi terbarukan dan konservasi energi.

Dikhawatirkan, tindakan ini akan memberikan sinyal negatif kepada pelaku usaha dan investor serta mitra pembangunan mengenai keseriusan pemerintah untuk mendorong pengembangan energi terbarukan. Sesuai Kebijakan Energi Nasional, pengembangan energi terbarukan diharapkan mencapai 23% dari bauran energi nasional pada tahun 2025, dari 5% pada saat ini. Untuk mencapai target yang ambisius ini, diperlukan stimulus dana publik dan instrumen kebijakan lain untuk menarik minat investasi.

Menurut Fabby, pemotongan anggaran untuk sosialisasi Program Indonesia Terang (PIT) dipastikan juga akan menghambat pelaksanaan PIT ke depan. Sebelumnya, KESDM telah merancang 4 tahap program PIT dimana tahap pertama, berupa persiapan program, termasuk sosialisasi ke Pemda yang akan dilaksanakan hingga akhir tahun 2016. Tahap persiapan ini sangat krusial untuk mendapatkan dukungan Pemda di provinsi dan kabupaten kota di Indonesia Timur, termasuk persiapan lokasi, sosialisasi kepada masyarakat dan pelaku usaha di daerah yang bisa terlibat dalam program ini.

Unduh Siaran Pers (PDF)