Partisipasi NGO di dalam pertemuan-pertemuan negosiasi perubahan iklim telah menjadi isu sejak lama. Berkaca dari Daily Programme yang dikeluarkan oleh sekretariat UNFCCC, terlihat bahwa akses NGO untuk dapat mengikuti proses negosiasi semakin lama semakin rendah.
Hal ini terlihat dari jumlah pertemuan yang ‘Open’ atau ‘Open to observers’ yang tertera di Daily Programme semakin sedikit. Bahkan ada pertemuan yang tertulis ‘Open’, namun, sebelum pertemuan dimulai, dinyatakan ‘Closed’ (hanya terbuka untuk negara-negara saja), seperti SBI Informal Consultation mengenai Finance pada hari Kamis, 29 November 2012 yang lalu.
Proses yang semakin lama semakin berada di luar jangkauan dari NGOs ini menimbulkan pertanyaan-pertanyaan mengenai transparansi proses negosiasi perubahan iklim.
Pada hari Sabtu, 1 Desember yang lalu, diadakan sebuah ‘Special Event’ dimana banyak NGOs boleh berpartisipasi dengan memberikan intervensi selama 2 jam. Di track negosiasi lainnya, Ad hoc Working Group on Durban Platform Enhanced Action (ADP),
Di lain pihak, keputusan untuk meningkatkan keterlibatan NGOs dalam mengikuti proses juga dipengaruhi oleh Parties, sebagaimana terlihat dari sidang COP untuk aksesibilitas NGO di dalam contact group. Ternyata, banyak negara-negara yang tidak terlalu senang dengan akses NGO pada persidangan mereka. Itu sebabnya, di dalam pembukaan contact group pada hari Kamis tanggal 29 November yang lalu, diputuskan bahwa contact group COP hanya akan dapat diakses di awal, serta di akhir.