Pandemi COVID-19, energi fosil, transisi energi, dan Indonesia
Itu lah beberapa kata kunci yang menjadi pokok bahasa sesi berbagi (daring) pertama IESR mengenai transisi energi. Pandemi ini telah memberikan dampak krisis global terbesar dalam lima generasi yang hidup hari ini, termasuk sektor energi. IEA, dalam laporan Global Energy Review 2020, setidaknya merangkum tiga dampak pandemi di sektor energi:
1) Mobilitas menurun sangat drastis ditingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya;
2) Konsumsi minyak juga turun secara dramatis;
3) Kebijakan lockdown juga mendorong turunnya permintaan listrik. IRENA, di sisi lain, memandang perkembangan ini membuat memomentum bisnis energi terbarukan menjadi semakin kuat sebagai respons dari melemahnya kelayakan dan kontrak jangka panjang energi fosil (migas dan batu bara).
Untuk itu akan seperti apakah prospek energi fosil, baik di masa pandemi ini maupaun setelahnya? Sejauh mana transisi energi terbarukan dapat menjadi stimulus dan langkah pemulihan pandemi kedepan? Bagaimana konteksnya dengan keadaan di Indonesia? Ketiga pertanyaan ini akan didiskusikan lebih jauh dalam sesi berbagi (daring) transisi energi episode pertama, yang akan dilaksanakan pada:
Hari, tanggal : Jum’at, 8 Mei 2020
Waktu : 16.00-17.30 WIB (waktu ngabuburit)
NARASUMBER:
- Widhyawan Prawiraatmadja
Anggota Indonesia Clean Energy Forum (ICEF) / Gubernur Indonesia untuk OPEC Tahun 2015-2016 / Staf Khusus Menteri ESDM Tahun 2014-2016
Covid19 Pandemic - Impact on the Oil and Gas Industry IESR
- Singgih Widagdo
Ketua Indonesia Mining and Energy Forum (IMEF)
080420 - IMEF - CORONA (1)Unduh
- Fabby Tumiwa
Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR)
IESR_Dampak Pandemi COVID-19 terhadap Transisi EnergiUnduh
Moderator:
Jannata Giwangkara
Manajer Program Transformasi Energi Institute for Essential Services Reform (IESR)
Acara ini akan dilasanakan secara daring via aplikasi Zoom (khusus untuk para jurnalis) dan juga akan disiarkan langsung via Youtube IESR Indonesia
