Mati Listrik Bakal Makin Sering, Ini Penyebabnya

95651416petugas plnJakarta -Terbatasnya pembangunan pembangkit listrik selama 5 tahun terakhir berdampak pada pasokan listrik di beberapa daerah di Indonesia. Defisit listrik masih terjadi di wilayah Sumatera Utara, bahkan juga terjadi di Jakarta dan Tangerang selama 2 hari terakhir ini.

Pengamat kelistrikan Institute for Essential Services Reform (IESR) Faby Tumiwa mengatakan, beberapa wilayah sering terjadi pemadaman listrik, masalahnya karena pasokan listrik yang terbatas.

“Kecepatan pertumbuhan konsumsi listrik dalam 5 tahun terakhir, tidak dapat diimbangi oleh pembangunan infrastruktur tenaga listrik,” kata Faby kepada detikFinance, Selasa (13/5/2014).

Ia mengungkapkan, penambahan kebutuhan daya listrik hanya terpenuhi sekitar 60%-70% dari total 5.000 megawatt (MW) yang diperlukan tiap tahunnya.

“Kita itu butuh paling tidak tambahan listrik sebanyak 5.000 MW per tahun, namun baru terpenuhi 60%-70% saja, artinya tiap tahun kita kurang hingga 40% kebutuhan listrik, hal inilah yang menyebabkan sering mati lampu, karena beban listrik tidak dapat terpenuhi,” ungkapnya.

Menurutnya saat ini untuk membangun banyak pembangkit listrik makin tidak mudah karena kendala di lapangan.

“Pembangunan pembangkit dan transmisi terkendala persoalan perizinan di daerah, pembebasan lahan, dan pendanaan. Akibatnya reserve margin berkurang, yang membuat mudah sekali terjadi pemadaman,” katanya.

Salah satu contohnya adalah terkatung-katungnya pembangunan PLTU Batang kapasitas 2 x 1.000 MW di Jawa Tengah, karena masalah pembebasan lahan dan penolakan warga. PLTU ini sudah terhambat selama 2 tahun lebih, sementara jika pembangkit ini tidak segera dibangun, Pulau Jawa akan krisis listrik pada 2018, pemadaman listrik pasti akan sering terjadi.

Apalagi beban puncak listrik Jawa-Bali kembali mencapai rekor tertinggi sebesar 23.208 Megawatt (MW). Rekor ini terjadi pada Selasa, 6 Mei 2014, pukul 18.00 WIB

PLN mencatat beban puncak listrik Jawa-Bali kali ini naik sebesar 2,84% dari beban puncak tertinggi tahun 2013 sebesar 22.567 MW yang terjadi pada tanggal 17 Oktober 2013 jam 18.30 WIB.

PLN terus berupaya memenuhi kecukupan pasokan listrik untuk mengantisipasi pertumbuhan beban di sisi pelanggan. Hal ini dilakukan dengan terus membangun pembangkit baru, jaringan transmisi dan gardu induk. Saat ini, total kapasitas produksi listrik se-Jawa-Bali yang mencapai 31.000 MW.

Saat ini kondisi pasokan listrik di sistem kelistrikan Jawa Bali cukup untuk memenuhi permintaan listrik. Namun PLN tetap mengimbau para pelanggan untuk menghemat penggunaan listrik khususnya untuk pemakaian yang sifatnya konsumtif.

Source: finance.detik.com.

Ini Strategi Cegah Krisis Listrik Nasional di 2018

67110_petugas_pln_tengah_memperbaiki_jaringan_listrik_di_gardu_induk_gandul__jakarta_Jakarta -Krisis listrik nasional diprediksi akan mengancam pada 2018 nanti. Ada beberapa cara yang harus dilakukan pemerintah agar krisis listrik tidak terjadi.

Direktur Eksekutif Institute for Essential Service Reform (IESR), Faby Tumiwa mengungkapkan, ada beberapa hal yang harus dilakukan agar krisis listrik tidak terjadi, salah satunya menaikkan tarif listrik untuk rumah tangga atau dengan kata lain mengurangi subsidi listrik.

“Pertama yang harus dilakukan, mempercepat pembangunan pembangkit listrik dan transmisi dan distribusi listrik,” kata Faby kepada detikFinance, Selasa (13/5/2014).

Faby mengatakan, pemerintah juga harus bisa menekan pertumbuhan permintaan listrik, khususnya dari pelanggan rumah tangga.

“Untuk menekan permintaan listrik dari rumah tangga, naikkan tarif listrik rumah tangga, sehingga penggunaan listrik lebih rasional,” tegasnya.

Selian itu, hal yang penting namun sering dianggap sepele yakni penghematan penggunaan energi listrik.

“Kalau ini terus didorong dan dipromosikan , kita bisa mengurangi kenaikkan konsumsi listrik sebanyak 500 megawatt per tahun, itu besar namun hal yang sepele,” tutupnya.

Faktor yang memicu krisis listrik antaralain akibat pembangunan pembangkit listrik yang menemui banyak kendala termasuk lahan. Selain itu, keuangan PT PLN (Persero) tidak tidak mampu memenuhi semua kebutuhan permintaan listrik melalui pembangunan infrastruktur kelistrikan.