Koran Jakarta | Gedung Pemerintah Harus Beri Contoh Pemanfaatan EBT

Harapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar pembangunan ke depan lebih mengarah ke pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) harus mulai ditindaklanjuti jajaran kementerian/lembaga serta pemerintah daerah. Sebab, di masa mendatang, tuntutan menggunakan energi hijau yang ramah lingkungan semakin tinggi, sementara energi fosil secara perlahan mulai ditinggalkan karena dampaknya yang kurang bersahabat dengan bumi. Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR), Fabby Tumiwa, yang diminta pendapatnya di Jakarta, Minggu (9/5), berharap pemerintah mulai memberi contoh dengan melaksanakan aturan pemanfaatan tenaga surya untuk 30 persen di gedung-gedung pemerintah, baik pusat maupun daerah.

Baca lebih lanjut di Koran Jakarta (10 Mei 2021)

CNBC Indonesia | Dilema PLTSa, Bikin Sampah Berkurang, Tapi Investasi Mahal

Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) digadang-gadang bisa mendorong target bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) dan juga jalan keluar dari permasalahan sampah di kota-kota besar di Indonesia. Namun ternyata, dalam membangun PLTSa dibutuhkan investasi yang super besar. Hal tersebut disampaikan oleh Fabby Tumiwa, Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR).

Baca lebih lanjut di CNBC Indonesia (10 Mei 2021)

CNBC Indonesia | Pasar ‘Power Bank’ Raksasa RI Besar, PLN Saja Butuh 1,8 GWh

Indonesia kini berencana membangun pabrik baterai, tak hanya untuk kendaraan listrik, namun juga untuk menopang operasional energi baru terbarukan seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya. Sebanyak 5.200 Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di 2.130 lokasi terpencil akan dikonversi ke pembangkit EBT. “Ada 5.200 unit PLTD di 2.130 lokasi dengan kapasitas sekitar 2 giga watt (GW) yang akan dikonversi,” paparnya dalam ‘Kompas Talks bersama IESR’ melalui kanal YouTube, Selasa (02/03/2021).

Baca lebih lanjut di CNBC Indonesia (10 Mei 2021)

CNBC Indonesia | RI Hasilkan 67 Juta Ton Sampah per Tahun, Apa Nih Solusinya?

Indonesia punya pekerjaan rumah menangani sampah, karena per tahunnya menghasilkan sampah hingga 67 juta ton. Pemerintah pun menawarkan solusi dengan mengubah sampah menjadi energi, yakni melalui pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa). Fabby Tumiwa, Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR), mengatakan timbunan sampah yang tidak bisa dikendalikan terjadi di kota-kota besar, seperti terjadi di Jakarta sebanyak 7.000 ton per hari, Surabaya 1.600 ton per hari.

Baca lebih lanjut di CNBC Indonesia (10 Mei 2021)

Katadata | Ditargetkan Nol Emisi Karbon, PLN Diminta Tak Lanjutkan Proyek PLTU

PLN diminta untuk tidak membangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) paling tidak pada 2025, terutama jika ingin menjadi perusahaan yang netral karbon pada 2050. Pasalnya untuk mencapai target tersebut, maka puncak emisi karbon harus terjadi pada 2030. Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa menilai langkah ini penting sehingga PLN tidak bisa menunggu hingga proyek 35.000 MW rampung baru fokus pada pembangkit energi baru terbarukan (EBT).

Baca lebih lanjut di Katadata (10 Mei 2021)

Kontan | Masih dibayangi pandemi, IESR proyeksikan konsumsi listrik 2021 tumbuh di bawah 3%

Konsumsi listrik nasional pada tahun lalu anjlok tersengat pandemi covid-19. Gerak loyo ekonomi dan industri membuat penjualan listrik PT PLN (Persero) ikut merosot. Meski mulai membaik, tapi Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa memberikan catatan. Menilik kinerja pada Kuartal IV-2020, ekonomi Indonesia memang sudah terlihat menggeliat. Adanya relaksasi pembatasan sosial membuat permintaan listrik di sektor komersial dan industri perlahan merangkak naik.

Baca lebih lanjut di Kontan (10 Mei 2021)