Udara dingin menerpa menyambut tiga belas Delegasi Resmi Pemuda Indonesia saat menginjakkan kaki di Bandara Internasional King Shaka Durban, Afrika Selatan. Delegasi Pemuda Indonesia yang terdiri dari Adelin Abas (Gorontalo), Adeline (DKI Jakarta), Atika (Sulawesi), Bonni (Jambi), Dina (Papua), Ferry (Jawa Tengah), Hadi (DKI Jakarta), Maya (Sumatera Selatan), Mirantha (Kalimantan Tengah), Nada (Jawa Barat), Nadia (DKI Jakarta), Nugroho (Jawa Timur), dan Tama (DKI Jakarta) datang ke Durban untuk menghadiri UNFCCC (United Nations Framework Convention on Climate Change) COP-17. Konferensi yang berlangsung dari 28 November-9 Desember 2011 dihadiri oleh seluruh negara anggota PBB, untuk membahas solusi dari perubahan Iklim.
Sebelum berangkat ke Durban, para delegasi Pemuda Indonesia mendapat pembekalan selama tiga hari, seperti pengetahuan dasar perubahan iklim, jurnalistik, fotografi, videografi, hingga simulasi persidangan PBB. Semua ini dilakukakn agar para delegasi siap untuk menerima pengetahuan baru saat mengikuti konferensi.
Pemerintah Indonesia merupakan salah satu pelopor yang mengikutsertakan pemuda dalam COP, seperti halnya dalam COP-15 Kopenhagen, Denmark dan COP-16 di Cancun, Mesiko tahun 2009 dan 2010 lalu. Kontribusi pemuda dinilai penting karena mereka merupakan penerus bagi negosiator Indonesia dalam konferensi internsional. Selain mengirimkan delegasi pemuda, pemerintah juga membuka pameran yang bertempat di “Paviliun Indonesia” yang berlokasi di South Plaza Marque, kompleks Durban Exhibition Centre.
Ini merupakan kali pertama pemerintah membuka Paviliun Indonesia dalam UNFCCC COP, dengan tema “Indonesia, Solutions for the World” dengan memfokuskan pada 4 pilar: Forestry and Biodiversity Solutions, Power and Energy Solutions, Innovation and Investment Solutions, Climate Resilience Solutions. Pada Paviliun ditampilkan berbagai pencapaian Indonesia dalam menyikapi perubahan iklim.
Di awali dengan welcome speech oleh Duta Besar Indonesia untuk Afrika Selatan, Sjahril Sabaruddin, kemudian dilanjutkan dengan pembukaan Paviliun Indonesia secara resmi oleh Ir. Rachmat Witoelar, 6/12. Pada pembukaan ini dihadiri pula oleh Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, M.B.A. (Menteri Lingkungan Hidup), Prof. Hironori Hamanaka (Kepala Institute for Global Environmental Studies), Masahiko Horie (Duta Besar Jepang untuk Lingkungan Global) .
Dalam pembukaan Paviliun, dua Delegasi Pemuda Indonesia, Nada dan Nadia menampilkan tari merak asal Jawa Barat dengan apiknya. Dilanjutkan dengan ppeluncuran buku Ir. Rachmat Witoelar “Rachmat Witoelar on Climate Change” merupakan alih bahasa dari buku “Rachmat Witoelar dan Perubahan Iklim” serta buku “Soul Views on Climate Change” yang berisi kumpulan foto serta pengalaman para pemenang lomba fotografi tingkst SLTA nasional yang diselenggarakan oleh DNPI. Dan acara ditutup dengan persembahan lagu daerah “Yamko Rambe Yamko” dari para delegasi muda.
Selain itu di Paviliun Indonesia, Delegasi Pemuda Indonesia menyelenggarakan “International Children and Youth Session”. Dengan mengenakan pakaian adat asal daerah masing-masing delegasi, acara dibuka dengan penampilan Nada dan nadia dengan tari merak. Kemudian dilanjutkan dengan movie screening “Bumiku” yang dibintangi oleh salah satu delegasi, Nada, dan putra Rhoma Irama , Adam Ghifari. Film ini menceritakan tentang pemahaman akan perubahan iklim di Sukoharjo yang dikemas dengan media wayang beber. Selesai menonton film, kemudian dilakukan movie discussion dengan pemeran utama, Nada. Dan acara ditutup dengan persembahan lagu daerah “Yamko Rambe Yamko” dan “Rasa Sayange” dari selurh delegasi pemuda.
Kontribusi Delegasi Pemuda Indonesia dalam COP 17 serta acara yang dibuat oleh delegasi muda ini, juga menarik perhatian UNICEF ontuk melakukan wawancara dengan mereka. Tidak hanya acara yang dibuat oleh pemerintah ataupun delegasi pemuda saja yang diselenggarakan di Paviliun Indonesia, melainkan juga dari NGO dan pemerintah negara sahabat maupun dari PBB sendiri.
Paviliun Indonesia juga dikunjungi oleh Managing Director of Wold Bank, Sri Mulyani beserta rombongan. Pada kesempatan yang sama Ibu Sri Mulyani juga mengungkapkan kebanggaannya terhadap delegasi pemuda, walaupun masih muda namun mampu mengikuti rangkaian acara pada konferensi internasional PBB. Menteri Lingkungan Hidup Malaysia dan swiss pun juga berkunjung ke Paviliun Indonesia.
Penulis + Foto: Ferry Arida Setyawan, Sobat Esensial IESR.