JAKARTA (Pos Kota) – Pengamat listrik Faby Tumiwa mengungkapkan hemat listrik dan bahan bakar minyak (BBM) sudah merupakan satu keharusan. “Apalagi bagi instansi atau lembaga negara tidak boleh boros memakai listrik maupun BBM,” katanya saat diminta komentarnya seputar pencanangan kembali hemat energi oleh Presiden SBY, Senin (18/7).
Justru instansi dan lembaga negara, menurutnya, harus lebih hemat dan efisien. Sebab biaya operasional mereka dibiayai dari uang rakyat. “Jadi mereka harus memberi contoh kepada masyarakat.”
Karenanya, ia meminta Presiden tidak hanya mengeluarkan instruksi saja, tapi juga menyiapkan sanksi terhadap instansi atau lembaga negara yang boros memakai listrik dan BBM.
Untuk mengetahui apakah instruksi yang dikeluarkan tersebut dilaksanakan atau tidak oleh instansi atau lembaga negara, Faby menegaskan Presiden SBY harus memerintahkan bawahannya membuat acuan sebagai alat ukur.
“Kalau sudah ada acuannya, maka akan ketahuan apakah instansi atau lembaga negara melaksanakan instruksi tersebut atau tidak,” tandasnya.
Setelah itu, Presiden harus memberi sanksi dengan memasukkan kinerja pejabat dari instansi atau lembaga negara yang boros memakai energi tersebut dalam rapor.
Namun, ia yakin instruksi Presiden SBY agar semua instansi dan lembaga negara tentu akan melakukan hemat energi. “Sejauhmana mereka bisa melakukan hemat energi, tergantung kebutuhan masing-masing,” kata Faby.
sumber: poskota.