Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan hingga saat ini baru 75 persen dari 237 juta rakyat Indonesia dapat menikmati listrik. Padahal, Indonesia adalah negara kaya akan sumber energi yang idealnya bisa dinikmati seluruh penduduknya.
Saat meresmikan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Cirebon kemarin, Kamis (18/10), Menteri ESDM Jero Wacik mengaku tak sanggup memenuhi tingginya kebutuhan listrik di dalam negeri.
Jero Wacik mengatakan, sampai kapanpun Indonesia akan mengalami kekurangan pasokan listrik. Dengan kata lain, masyarakat Indonesia tidak akan bebas dari gelap karena tidak seimbangnya antara kebutuhan dengan pasokan listrik.
“Saya kasih tahu ke Direksi PLN, sampai saudara pensiun semua, Indonesia masih akan terus kekurangan listrik, maka harus kita bekerja keras membangun pembangkit baru,” ujar Jero Wacik.
Pengamat kelistrikan Fabby Tumiwa sependapat bahwa kebutuhan listrik di Indonesia sangat tinggi. Kebutuhan akan energi listrik tumbuh seiring pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan populasi penduduk, pertumbuhan industri, dan lain-lain.
“Pertumbuhan listrik kita per tahun ini 9-10 persen,” ungkap Fabby kepada merdeka.com, Kamis (18/10) malam.
Di sisi lain, harus diakui bahwa pertumbuhan pasokan (suplly)energi listrik tidak sekencang laju pertumbuhan kebutuhan listrik dalam negeri. Kondisi tersebut yang membuat seperempat penduduk Indonesia selalu hidup dalam kegelapan. Lalu, apakah Indonesia akan selamanya tidak bebas dari gelap seperti pernyataan Jero Wacik? Menurutnya, ini adalah tantangan besar bagi pemerintah.
Menurutnya, komitmen pemerintah untuk meningkatkan rasio elektrifikasi perlu diapresiasi. Tapi pada kenyataannya, hingga saat ini pasokan listrik belum mampu memenuhi tingginya kebutuhan listrik di masyarakat.
“Belum tercapainya rasio elektrifikasi bisa karena berbagai hal, bisa dari investasi pembangkit yang belum sesuai target, atau dari sisi perencanaan, dan lain-lain. Di sisi lain kebutuhan terus meningkat,” jelasnya.
Fabby menuturkan, seluruh wilayah Indonesia bisa terang benderang. Tapi dibutuhkan kerja keras dan upaya besar untuk mendongkrak pasokan listrik. “Per tahun, kita butuh 4.500-5.000 MW dari pembangkit baru, di luar yang sudah ada saat ini,” tegasnya.
Sebelumnya, diakui Jero Wacik bahwa Indonesia memiliki sumber energi yang besar seperti minyak, gas, batubara bahkan matahari dan energi terbarukan. Hal itu disadari pemerintah. Jero Wacik mengatakan, Indonesia beruntung memiliki semua sumber energi di muka bumi.
Jero berjanji, Kementerian ESDM dan PLN akan terus mengejar kebutuhan listrik dengan membangun pembangkit listrik baru.”Setiap bulan harus ada penandatanganan kontrak baru, karena mengejar kebutuhan ini, setiap bulan harus ada groundbreaking.Kalau perlu, setiap bulan saya meresmikan proyek baru,”katanya.