Hingga 2025, PLN akan Perbesar Porsi Energi Terbarukan

Untuk melancarkan rencana tersebut, PLN akan mengoptimalkan peran dan fungsi anak usaha perseroan yakni PLN Geothermal. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Untuk melancarkan rencana tersebut, PLN akan mengoptimalkan peran dan fungsi anak usaha perseroan yakni PLN Geothermal. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

Jakarta, CNN Indonesia — PT PLN (Persero) telah menyelesaikan rancangan mengenai Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) untuk periode 2016-2025. Dalam rancangannya, manajemen PLN mengusulkan agar komposisi bauran energi (energy mix) mengalami perubahan dari RUPTL periode 2015-2024.

Rinciannya:

  1. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) sebesar 34 gigawatt (GW), turun 8 GW dari rencana sebelumnya.
  2. Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) sebesar 13 GW, meningkat 4 GW dari rencana sebelumnya.
  3. Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) sebesar 5 GW, tidak mengalami perubahan.
  4. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) sebesar 6 GW, naik 1 GW.
  5. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan Mikrohidro (PLTM) sebesar 14 GW, naik 5 GW dari rencana sebelumnya.
  6. Pembangkit Listrik Energi Terbarukan lainnya sebesar 6 GW dari sebelumnya yang tidak diproyeksikan.

“Kami sudah lakukan beberapa kali konsultasi publik dan itu yang sedang dikritisi. Diskusi dengan masyarakat kelistrikan, masyarakat energi, DEN, tentu guidance dari ESDM. Semoga publik bisa accept,” ujar Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur dan Bali Amin Subekti di Jakarta, Rabu (30/3).

Amin mengakui, dalam rancangan RUPTL periode 2016-2025 PLN akan memprioritaskan pada pemanfaatan energi baru terbarukan.

Meski begitu ia bilang, persetujuan untuk mengimplementasikan rencana ini harus lebih mendapat persetujuan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) khususnya Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan (DJK).

“Kita akan ikuti guidance dari pemerintah. EBT kita juga sebagian sudah jalan,” tutur pria yang pernah berkiprah bersama Menteri ESDM Sudirman Said di Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias.

Menyusul implementasi RUPTL teranyar, Amin menambahkan pihaknya juga akan mengoptimalkan peran dan fungsi anak usaha perseroan yakni PLN Geothermal.

Ke depan, katanya jajaran PLN mewacanakan mengubah PLN Geothermal menjadi PLN Energi Baru dan Terbarukan.

“Nanti anggaran dasarnya diubah pembeliannya yang non geotermal bisa ikut di adopt,” tandasnya. (gir)

Sumber: cnnindonesia.com.

Share on :