Warih Aji Pamungkas
Koordinator Kebijakan Energi Hijau
Warih Aji Pamungkas atau yang akrab disapa Aji adalah Green Energy Policy Coordinator di Institute for Essential Service Reform (IESR). Aji bertanggung jawab untuk membantu Program Manager Green Energy Transition Indonesia (GETI) dalam mengakselerasi reformasi kebijakan untuk mempercepat transisi energi dan hidrogen hijau. Sebelum bergabung dengan IESR, ia bekerja sebagai Global Geothermal Alliance (GGA) officer di International Renewable Energy Agency (IRENA) dan ASEAN Plan of Action for Energy Cooperation (APAEC) officer di ASEAN Centre for Energy (ACE). Aji memiliki minat dan pengalaman di bidang kebijakan transisi energi, energi terbarukan berbasis komunitas, dan pemodelan kebijakan berbasis data.
Aji menempuh pendidikan S1 Teknik Fisika di Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan spesialisasi bidang energi terbarukan, serta S2 Engineering and Policy Analysis di Delft University of Technology (TU Delft), Belanda dengan spesialisasi bidang kebijakan dan pasar energi di Technical University of Munich (TU Munich), Jerman di bawah program Erasmus+. Selama menempuh pendidikan, Aji terlibat aktif di berbagai pusat studi, di antaranya Integrated Smart and Green Building Research Centre (InSGreeB) UGM dan Politics and Government Research Centre (PolGov) UGM, serta Urban Energy Institute (UEI) TU Delft dan Indonesia Regional Energy Transition TU Delft.
Di luar kesibukannya, Aji banyak terlibat dalam kegiatan kesenian seperti sastra, teater, dan fotografi. Ia pernah menjuarai sejumlah kompetisi puisi tingkat nasional serta berperan sebagai aktor dan sutradara pertunjukan berbagai kelompok teater di Yogyakarta. Bahkan, pilihan karirnya untuk menjembatani aspek teknologi dan sosial-kebijakan tidak dapat dipisahkan dari kecintaannya terhadap literatur fiksi sains. Ia percaya bahwa apabila novelis-novelis fiksi sains seperti Isaac Asimov dan Michael Crichton dapat memprediksikan perkembangan teknologi dan dampaknya terhadap peradaban puluhan tahun di masa lampau, maka begitu pula dengan pembuat kebijakan yang bertanggung jawab langsung terhadap hajat hidup masyarakat.