Request for Proposal (RFP) National Road Transportation Decarbonization Modelling – System Dynamics Model Development

Latar Belakang

Indonesia telah meratifikasi komitmennya untuk menjaga suhu global di bawah 1,5 °C, yang sejalan dengan Perjanjian Paris dan diperkuat melalui Undang-Undang No. 16/2016 tentang Pengesahan Perjanjian Paris kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa. Meskipun pemerintah Indonesia telah menetapkan target Enhanced NDC (pengurangan emisi sebesar 43,20% pada tahun 2030 dibandingkan dengan kondisi BAU dengan dukungan internasional dan emisi nol bersih pada tahun 2060), target ini masih belum cukup untuk memenuhi tujuan Perjanjian Paris. Sektor energi diproyeksikan akan mendominasi emisi Indonesia di masa mendatang.

Sektor transportasi merupakan sektor dengan permintaan energi terbesar di Indonesia, yang mengonsumsi lebih dari 2,4 juta TJ pada tahun 2022 (Zahari dan McLellan, 2024), menggantikan sektor industri sebagai sektor konsumsi energi terbesar sejak tahun 2014. Dari jumlah tersebut, transportasi jalan mengonsumsi 85% energi, dengan 70% diatribusikan untuk transportasi penumpang dan sisanya untuk angkutan barang. Terkait emisi gas rumah kaca (GRK), sektor transportasi Indonesia menghasilkan sekitar 202 juta ton emisi pada tahun 2024 (IESR, 2025). Dengan tingkat yang serupa dengan konsumsi bahan bakar, moda transportasi jalan raya menyumbang sekitar 90% dari total emisi sektor transportasi, diikuti oleh sektor transportasi udara dan laut, yang menyumbang sekitar 25% dari total emisi Indonesia.

Beberapa tahun yang lalu, IESR telah membangun model dinamika sistem yang menggambarkan pola transportasi penumpang. Model ini mengintegrasikan pendekatan kuantitatif dan kualitatif, yang mensimulasikan dampak berbagai kebijakan. Model ini didasarkan pada perjalanan mobilitas dan keputusan masyarakat dalam memilih moda transportasi. Besarnya pertumbuhan permintaan mobilitas dipengaruhi oleh PDB dan total populasi, sementara biaya perjalanan akan berdampak negatif terhadap pertumbuhan tersebut. Jumlah total perjalanan kemudian didefinisikan menjadi dua bagian moda utama: (1) kepemilikan kendaraan pribadi dan (2) penggunaan sistem transportasi umum. Kedua kategori tersebut kemudian menjadi dasar konversi untuk menghitung emisi melalui konsumsi bahan bakar, baik solar maupun bensin.

IESR ingin menyempurnakan model yang ada agar dapat mencakup dekarbonisasi transportasi jalan secara komprehensif. Moda transportasi jalan harus mempertimbangkan transportasi barang/logistik, yang terindikasi berkontribusi signifikan terhadap emisi gas rumah kaca (GRK) dan polutan. Mengingat 90% transportasi barang didominasi oleh truk (GIZ, 2021), secara global diperkirakan menyumbang sekitar 44% emisi GRK pada tahun 2017. Sementara itu, elektrifikasi kendaraan bermotor roda empat berpotensi memberikan kontribusi signifikan terhadap target pengurangan emisi sebesar 20,68%, lebih tinggi dibandingkan adopsi teknologi bahan bakar lainnya: Kendaraan bermotor roda empat bahan bakar alternatif (6,05%), dan Kendaraan bermotor roda empat sel bahan bakar (2,22%). Sayangnya, belum ada target yang dicanangkan untuk adopsi elektrifikasi truk di Indonesia, sebagaimana tercermin dalam target moda kendaraan listrik nasional lainnya seperti sepeda motor listrik (13 juta unit), mobil listrik (2 juta unit), dan bus (90% armada angkutan umum) pada tahun 2030 (WRI, 2024).

Sejalan dengan itu, tingginya tingkat ketergantungan terhadap transportasi logistik berbasis jalan dibandingkan dengan transportasi barang berbasis kereta api juga semakin memprihatinkan. Peralihan kondisi ke transportasi barang kereta api juga dapat menjadi salah satu utilitas untuk mencapai target pengurangan emisi, karena hanya menyumbang seperempat hingga sepertiga emisi GRK yang dihasilkan oleh truk (Bank Dunia, 2022). Berdasarkan studi GIZ (2019), kurangnya pemasaran dan kebijakan layanan angkutan barang kereta api di Indonesia menjadi penyebab utama buruknya dan tidak efisiennya layanan angkutan barang kereta api yang berujung pada kurangnya minat para pemangku kepentingan dan pelaku untuk memanfaatkan kereta api sebagai transportasi barang utama. Kereta api hanya menyumbang 0,2% (dalam ton-kilometer) pangsa pasar layanan angkutan barang kereta api pada tahun 2018 (Mulyono, 2018).

IESR sedang melakukan studi untuk mengembangkan kerangka kerja yang membahas peluang dekarbonisasi transportasi melalui model dinamika sistem. Sejalan dengan komitmen kami serta peluang dan tantangan yang telah disebutkan, studi ini diharapkan dapat memahami secara lebih komprehensif peluang dekarbonisasi transportasi multijalur di Indonesia melalui adopsi kendaraan listrik (EV) nasional serta peningkatan transportasi massal berbasis kereta api, baik dari segi transportasi penumpang maupun logistik. Studi ini diperkirakan akan dimulai pada 3 November 2025 dan berakhir pada 31 Maret 2026. Informasi dan detail lainnya dapat ditemukan di bagian berikut. Studi ini memperkirakan pengumpulan data, baik primer maupun sekunder, akan dilakukan sebagai dasar validasi dan penyempurnaan model berdasarkan basis data terbaru di Indonesia.

Timeline Proposal

Calon penyedia jasa harus menyerahkan paket proposal yang terdiri dari proposal teknis (latar belakang, tugas yang akan dilaksanakan, metodologi, jadwal), proposal biaya (total tarif tenaga kerja yang diusulkan dan biaya lainnya), serta resume & portfolio yang relevan. Semua penawar juga diharuskan untuk menyerahkan dokumen penawaran administratif, yang dapat diunduh melalui tautan ini https://bit.ly/IESRBidderStatementLetter

Pengajuan proposal dibuka hingga 12 Oktober 2025 pukul 23.59 WIB, ditujukan kepada Program Manager Energy System Transformation di deon@iesr.or.id dan cc ke ninette@iesr.or.id, rifki@iesr.or.id, rahmi@iesr.or.id, faris@iesr.or.id, dan ilham@iesr.or.id . Mohon tuliskan “RFP Response – Consultancy Services for National Road Transportation Decarbonization Modelling” pada kolom subjek proposal. Semua proposal harus ditandatangani oleh organisasi resmi atau perwakilan organisasi yang mengajukan proposal.

IESR-RFP-Transport-System-Dynamics-2025-signed
Download

Share on :

Related Article