Kompas | Tekan Emisi Gas Rumah Kaca, Indonesia Perlu Rp 3.461 Triliun

Perencanaan energi di Indonesia yang berbasis fosil menyebabkan pengembangan energi terbarukan berjalan lambat.

Oleh ARIS PRASETYO
·3 menit baca
Baca selengkapnya di Kompas.id

Share on :

Leave a comment

Related Article

Kumparan | IESR: Program Kompor Listrik Lebih Efektif Jadi Pengganti LPG daripada DME

Institute for Essential Services Reform (IESR) menilai mundurnya perusahaan Amerika Serikat (AS), Air Products, dari proyek gasifikasi batu bara menjadi...

IESR Sarankan Pemerintah Untuk Kembangkan Strategi Jangka Panjang Biofuel dan Memperjelas Perannya dalam Transisi Energi

Indonesia mengembangkan BBN sejak 2006 sebagai respon kenaikan harga minyak bumi dan meningkatnya impor bahan bakar seiring dengan anjloknya produksi...

IDX Channel | Kementerian ESDM Petakan Tiga Energi Laut untuk EBT, Mana Cocok untuk RI?

Kementerian ESDM telah mengidentifikasi dan memetakan tiga jenis potensi energi laut sebagai EBT, di antaranya energi pasang surut (tidal power), energi gelombang laut (wave energy), dan...