The Role of Electric Vehicles in Decarbonizing Indonesia’s Road Transport Sector

Report Launching and Discussion Webinar:

Questions and Answers

Questions and Answer

The Role of Electric Vehicles in Decarbonizing Indonesia’s Road Transport Sector

Julius C. Adiatma, Clean Fuel Energy Specialist & Erina Mursanti, Program Manager, Green Economy – IESR

Menurut Laporan Special IPCC 1,5 oC, berbagai dampak negatif perubahan ikim dapat dihindari dengan pembatasan kenaikan suhu global sebesar 1,5 oC di atas suhu pada masa pra-industrialisasi. Secara khusus, emisi dari sektor transportasi menyumbang hampir 30% dari total emisi CO2 di Indonesia.  Climate Action Tracker menjabarkan skenario yang kompatibel bagi Indonesia untuk dapat berkontribusi dalam mencapai target pembatasan kenaikan suhu global sebesar 1,5 oC, dimana salah satunya adalah 100% elektrifikasi kendaraan penumpang darat (mobil, sepeda motor, dan bis) pada tahun 2050. Institute for Essential Services Reform, bersama dengan partner dari kemitraan Internasional Climate Transparency, melakukan kajian mengenai dekarbonisasi sektor transportasi untuk mendorong ambisi iklim negara dalam mencapai Persetujuan Paris supaya selaras dengan tujuan 2/1,5oC. Kajian yang bertajuk “The Role of Electric Vehicles in Decarbonizing Indonesia’s Road Transport Sector” ini akan diluncurkan pada Webinar Event yang telah dilaksanakan pada:

Hari, Tanggal  : Minggu, 29 Maret 2020

Waktu             : 14.00 WIB (1 Jam 30 Menit)

Dalam webinar event ini, kami mengundang pihak-pihak yang tertarik untuk dapat mendaftarkan diri dalam link yang tersedia untuk kemudian akan kami kirimkan link webinar event ini.

Sebelum pelaksanaan webinar event ini, kami berharap pihak-pihak yang tertarik dengan topik ini dapat mengirimkan pertanyaan ke link yang tersedia. Jika pertanyaan yang sudah masuk relevan dengan kajian ini, kami akan turut menjawab pertanyaan tersebut dalam webinar event ini. Untuk dapat dijawab dalam webinar event, berikut adalah scope dari kajian ini:

  • Tujuan kajian ini ada tiga: a) untuk melihat bagaimana proyeksi penetrasi kendaraan listrik di Indonesia; b) kebijakan apa saja yang berperan dalam meningkatkan penetrasi kendaraan listrik; c) bagaimana penetrasi kendaraan listrik dapat menurunkan emisi gas rumah kaca
  • Cakupan kendaraan listrik dalam kajian ini adalah kendaraan penumpang darat (mobil dan motor), bukan kendaraan umum maupun kendaraan angkutan barang
  • Cakupan kebijakan dalam kajian ini adalah kebijakan insentif baik fiscal dan non fiskal
  • Kebijakan mengenai manajemen transportasi, misal pengalihan moda transportasi dan tata kota, tidak tercakup dalam kajian ini

Discussant:

  • Damantoro, Chairman Jakarta Chapter, Indonesian Transportation Society
  • Nanto Mustafa Sarinanto, Kepala B2TKE, Balai Besar Teknologi Konversi Energi

Materi presentasi:

ppt file

Unduh

 

Share on :

Leave a comment