Bogor, 30 Maret 2021 – Institute for Essential Services Reform (IESR) menandatangani nota kesepahaman untuk kerjasama dengan Universitas Pertahanan (Unhan). Kerjasama ini bertujuan untuk memanfaatkan potensi masing-masing dalam penelitian tentang energi terbarukan dan ketahanan energi.
Unhan sedang membuka sekolah vokasi yang berlokasi di Atambua, Nusa Tenggara Timur, salah satu fokus dari sekolah vokasi ini adalah mengembangkan sumber energi terbarukan seperti surya dan bayu (angin) di lokasi tersebut untuk menyediakan sumber energi yang handal bagi sekolah, serta menyediakan sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam sambutannya, Rektor Universitas Pertahanan Indonesia, Amarulla Octavian menyatakan bahwa melalui kerjasama ini pihaknya terbuka untuk saling berbagi dalam hal pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat terkait energi terbarukan.
“Kita sudah bisa mulai untuk mengadakan seminar dan workshop, juga penelitian bersama. Silahkan juga untuk melibatkan mahasiswa kami untuk magang dalam proyek maupun penelitian ke depan,” tuturnya.
Dalam kesempatan terpisah saat wawancara Pojok Energi IESR, Amarullah Octavian menyatakan bahwa Unhan berencana membuka 10 sekolah vokasi di daerah-daerah terluar Indonesia.
“Atambua ini yang pertama dan akan menjadi pilot project, jika ini berhasil akan kita replikasi di tempat-tempat lain,” pungkas Amarullah.
Fabby Tumiwa, Direktur Eksekutif IESR menekankan bahwa tren untuk menggunakan energi bersih akan membawa potensi tenaga kerja terampil sebagai installer di sektor energi bersih.
“Sebagai lembaga think-tank yang fokus pada energi terbarukan dan lingkungan, kami mendukung Unhan untuk membuka sekolah vokasi dan pengembangan energi terbarukan di daerah terluar Indonesia, salah satu implikasi dari dibangunnya microgrid yang berasal dari energi terbarukan ini adalah kebutuhan tenaga kerja terampil sebagai installer. Nah, fenomena dan peluang ini harus kita lihat dan bisa kita tangkap untuk mengembangkan ketahanan energi,” tandas Fabby dalam sambutannya.