Demi mencapai target 13 juta sepeda motor listrik pada 2030, pemerintah mendorong konversi sepeda motor konvensional berbasis bahan bakar minyak ke sepeda motor listrik. Langkah ini perlu disertai dengan penekanan harga konversi sehingga dapat nilai keekonomiannya tercapai. Menurut Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa, sepeda motor listrik, baik konversi maupun pembelian baru, mesti mengikuti selera dan konsumen masyarakat. ”Keputusan membeli atau mengonversi sepeda motor umumnya masih didorong oleh faktor ekonomi, bukan faktor lingkungan. Sayangnya, konversi ke sepeda motor listrik belum ekonomis,” ujarnya saat dihubungi, Minggu (22/8/2021).
Selengkapnya di Kompas