Porsi energi terbarukan dalam bauran energi nasional saat ini tercatat hanya 11,2 persen, jauh di bawah target 23 persen, kata Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR), Fabby Tumiwa dalam diskusi online di Jakarta, Selasa. Menurut Tumiwa, energi surya memiliki potensi paling tinggi di antara sumber energi lainnya karena teknologinya dapat dikembangkan dengan cepat dari skala rumah tangga terkecil hingga skala industri.
Baca selengkapnya di Antara News