Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa mengatakan bahwa 80% deposit logam tanah jarang dunia dikuasai oleh Cina. Untuk memulai pengembangan logam tanah jarang, Indonesia memulai dengan membangun strategi pemetaan dan pemanfaatan logam tanah jarang melalui dukungan riset dan pemetaan potensi dan juga memulai kemitraan serta pengembangan industri dengan beberapa negara lain
Baca selengkapnya di Katadata