Mati Lampu Buat Proyek Listrik 35 Ribu Mw Jadi Penting

mati-lampu-buat-proyek-listrik-35-ribu-mw-jadi-penting-ejtygiuoNM

JAKARTA – Masyarakat disebut bakal kecewa jika pemerintah tidak merealisasikan rencana pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 35 ribu megawatt (mw).

Pasalnya, pemadaman listrik saat ini masih sering terjadi di Indonesia, baik di kota-kota besar maupun daerah pelosok Indonesia. Pemadaman tersebut, kata Fabby, lebih dikarekanan masih adanya sistem kelistrikan milik PT PLN (Persero) yang mengalami defisit listrik cukup besar.

“Kalau dilihat dari sistem kelistrikan ada 24 sistem, ada sembilan sistem listrik yang akut, memang kurang pasokannya, totalnya itu hampir 7 ribu mw dari sembilan sistem itu,” kata Direktur Eksekutif IESR Fabby Tumiwa di Jakarta, Minggu (13/9/2015).

Menurut Fabby, sering terjadinya pemadaman listrik di Indonesia juga harus segera diatasi dengan mempercepat realisasi pembangunan listrik 35 ribu mw. “Kita harus memenuhi listrik yang terus tumbuh, defisit ini harus ditambal agar masyarakat tidak marah-marah, kita butuh bangun listrik cepat,” tambahnya.

Namun, lanjut Fabby, untuk merealisasikan mega proyek di sektor kelistrikan tersebut tidaklah mudah. Masih banyak para investor yang ragu masuk ke setor listrik lantaran pemerintah Indonesia sendiri tidak memberikan kepastian yang nyata.

“Dari 35.000 mw itu tantangannya investasinya, makanya jangan menimbulkan ketidakpastian, tetapi kalau ada yang bilang butuhnya 35.000 mw tetapi jadi 16.000 mw itu malah bikin investor ragu-ragu,” ujar dia.

Oleh karena itu, Fabby mengungkapkan, kekompakan pemerintah dalam proyek kelistrikan 35.000 mw ini juga memberikan dampak penting untuk menarik para investor.

“Kalau pemerintahnya iya tidak iya tidak, maka investor juga hanya poco-poco, kalau bisa jangan ribut di luar, cukup di dalam. Karena kasian masyarakat yang diwilayah defisit, kapan yang 7000 defisit ini terselesaikan,” tandasnya.(wdi)

Sumber: okezone.com.

Share on :

Leave a comment