Metrotvnews.com, Jakarta: Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan menghapus subsidi listrik yang salah sasaran kepada 23 juta pelanggan PLN per 1 Januari 2016. Kebijakan penghapusan ini dinilai baik karena alokasi subsidi itu bisa digunakan untuk menyediakan listrik kepada sembilan juta rumah tangga yang belum menikmati listrik.
Pengamat Energi Fabby Tumiwa mengatakan, pencabutan subsidi kepada pelanggan 450 VA dan 900 VA yang tidak miskin merupakan suatu langkah yang baik. Sebab, alokasi dana subsidi itu bisa diperuntukan untuk menyediakan listrik bagi masyarakat miskin lainnya.
“Karena yang subsidinya salah sasaran itu bisa dialokasikan untuk menyediakan listrik kepada sembilan juta rumah tangga yang saat ini belum punya listrik,” kata Fabby, saat dihubungi Metrotvnews.com, di Jakarta, Kamis (29/10/2015).
Berdasarkan data dimiliki, Fabby menyebutkan, masih ada sebanyak 15 persen rumah tangga di Indonesia yang tidak mempunyai listrik. Hal itu setara dengan data pemerintah yang menyatakan bahwa baru sekitar 87 persen wilayah Indonesia yang sudah teraliri listrik.
“Kira-kira masih ada 15 persen orang Indonesia yang tidak punya listrik,” jelas dia.
Sebelumnya, Kementerian ESDM memperkirakan akan memperoleh penghematan sebanyak Rp28 triliun apabila subsidi listrik salah sasaran dihapuskan. Angka ini terbilang besar dan nantinya sangat signifikan untuk dipergunakan kepada hal lain yang lebih positif, utamanya menyediakan listrik bagi masyarakat miskin dengan tepat sasaran.
Sekertaris Direktorat Jendral Ketenagalistrikan, Kementerian ESDM, Jatmiko mengatakan penghematan listrik pada 23 juta pelanggan 450 VA dan 900 VA yang salah sasaran ini bisa mencapai Rp28 triliun. “Penghematannya bisa mencapai Rp28 triliun,” kata Jatmiko, di Kantor Pusat PLN, Jalan Trunojoyo Blok M, Jakarta, Selasa 27 Oktober.
Menurut data PLN, data pelanggan yang tidak tepat sasaran berjumlah 23 juta pelanggan. Data itu terdiri dari pelanggan 450 VA dan 900 VA. Pelanggan-pelanggan ini yang direncanakan untuk dimigrasikan. Untuk harga listrik pelanggan 450 VA sekitar Rp415 per kWh dan pelanggan 900 VA sekitar Rp605 per kWh akan naik menjadi harga keekonomian sekitar Rp1350 per kWh yang tiap bulan bisa berubah.
Sumber: metrotvnews.com.