Studi ini bertujuan untuk memberikan metodologi dan proyeksi penetrasi energi terbarukan yang lebih tinggi ke dalam sistem kelistrikan Indonesia. Sumber energi terbarukan yang digunakan sebagai kandidat pembangkit listrik dalam studi ini adalah tenaga surya, angin, dan biomassa, sedangkan untuk pembangkit listrik tenaga panas bumi dan hidro hanya mempertimbangkan pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi dan hidro yang sudah ada di dalam pipeline RUPTL saat ini. Pembangkit listrik tenaga gas dan baterai juga digunakan sebagai pembanding untuk mempelajari variabilitas ketiga sumber tersebut di atas, atau disebut Variable Renewable Energies (VREs), karena produksinya tergantung pada kondisi cuaca. Proyeksi pertumbuhan beban dan permintaan didasarkan pada studi IESR sebelumnya tentang Dekarbonisasi Mendalam Sistem Energi Indonesia dengan BPS, di mana Indonesia diproyeksikan memiliki tingkat elektrifikasi langsung dan tidak langsung yang tinggi, yaitu lebih dari 80% di semua sektor pada tahun 2050. Dengan demikian, proyeksi permintaan beban yang digunakan dalam studi ini memperkirakan pertumbuhan listrik 7% lebih tinggi dari yang ada di RUPTL.
Metodologi, Proyeksi, Penetrasi, Energi Terbarukan, Sistem Kelistrikan, Indonesia, Tenaga Surya, Angin, Biomassa, Panas Bumi, Hidro, Baterai, VREs, Dekarbonisasi, Permintaan Beban, Elektrifikasi