EU Climate Diplomacy Week: Green Recovery in Post COVID-19
Sehubungan dengan pemulihan hijau Uni Eropa dan Institute for Essential Services Reform (IESR) akan berbagi manfaat dari peningkatan transisi energi di Indonesia dalam menyediakan pekerjaan hijau untuk pemulihan ekonomi dan iklim.
IESR telah melakukan kajian dan advokasi dalam penguatan energi bersih yang akan menciptakan lebih banyak lapangan kerja di Indonesia. Agora Energiewende, sebuah wadah pemikir yang berfokus pada kebijakan energi di Jerman, diharapkan dapat berbagi perspektif Eropa tentang transisi batu bara dengan studi kasus di Polandia. Saat ini, mayoritas pembangkit energi di Polandia berasal dari batubara dan negara tersebut membutuhkan stimulus hijau untuk sepenuhnya dekarbonisasi sehingga dapat memenuhi target pemulihan hijau oleh UE. Terakhir, Climate Transparance, kemitraan global para ahli dari organisasi penelitian dan LSM di sebagian besar negara G20, diharapkan dapat berbagi strategi tentang bagaimana negara-negara tersebut berupaya mencapai ekonomi emisi nol sebagai bagian dari pemulihan pasca-COVID-19 . Terlebih, Climate Transparency dapat membagikan peluncuran Laporan Transparansi Iklim 2020 yang akan diselenggarakan pada November 2020 secara virtual.
Narasumber
1. Thomas Capral Henriksen, Head of Energy Cooperation at the Embassy of Denmark to Indonesia
2. Fabby Tumiwa, Direktur Eksekutif, IESR
3. Lidia Wojtal, Pimpinan Proyek, Agora Energiewende
4. Catrina Laura Godinho, Koordinator Proyek, Transparansi Iklim
5. Lourdes Sanches, Senior Policy Advisor and Lead, IISD
6. Ridha Yasser, Deputy Director for Energy Program and Investments, Directorate of Energy, Office of Deputy Minister for Maritime Sovereignty and Energy, CMMIA.
Dimoderatori oleh: Dr. Marlistya Citraningrum (Manajer Program Akses Energi Berkelanjutan,
IESR)