Pembiayaan Transisi Energi: Kemungkinan Instrumen Pengurangan Risiko pada pengembangan ET untuk mendukung Proses Dekarbonisasi
Percepatan proses dekarbonisasi di Indonesia akan membutuhkan pendanaan swasta dan publik dalam jumlah besar, yang diberikan dengan cara yang sesuai dengan kebutuhan bisnis dan masyarakat. Di sisi publik, paket fiskal dari pemerintah merupakan peluang yang tersedia untuk memanfaatkan sektor swasta dalam transisi menuju ekonomi rendah karbon. Pemerintah juga dapat membantu memobilisasi modal dari sektor swasta dengan meningkatkan kerangka kerja investasi, membantu menciptakan proyek-proyek yang bankable, dan menggunakan pembiayaan publik internasional secara efektif untuk mempercepat proses. Beberapa fasilitas penghilangan risiko lainnya perlu didiskusikan untuk menciptakan lingkungan keuangan energi yang bersih, mengurangi risiko yang dirasakan saat ini dan menurunkan biaya modal yang tinggi. Kebijakan sektor keuangan swasta juga penting untuk menyalurkan arus keuangan ke dalam investasi yang berkelanjutan. Diskusi ini akan membahas kebijakan dan praktik apa yang diperlukan untuk meningkatkan investasi yang dibutuhkan pada EBT untuk mendukung transisi ke net zero-emission. Ini akan dimulai dengan presentasi yang menunjukkan studi sintesis fasilitas derisking di Indonesia dan beberapa temuan terkait dengan masalah tersebut. Selanjutnya, diskusi akan menanggapi hasil dan mengidentifikasi bagaimana Indonesia dapat memobilisasi modal yang dibutuhkan untuk mewujudkan nol emisi.
Speakers
-
Chrisnawan Anditya - Direktur Aneka EBT Kementerian ESDM
-
Joko Tri Haryanto – PKPPIM-BKF Kemenkeu
-
Edwin Syahruzad - Direktur Utama PT Sarana Multi Infrastruktur
-
Dr. Ir. Boediastoeti Ontowirjo - MBA Direktur Keuangan Negara dan Analisis Moneter Kementerian PPN/ Bappenas