Apakah Energi Terbarukan Andal?
Ribet Mana Perawatan PLTS atau PLTU?

Adanya Anggapan:
“Apakah PLTB Berisik?”
Namun:
Kebisingan PLTB lebih rendah dibandingkan kegiatan industri atau jalan raya.
Penjelasan:
Dari awalnya PLTB sendiri biasanya dibangun pada area yang mempunyai kecepatan angin yang relatif lebih tinggi sehingga dari suara angin latarnya memang sudah bising sebelum PLTB dibangun. Dengan adanya turbin-turbin angin yang banyak, kebisingan memang akan terjadi dan sebenarnya kebisingan akibat turbin sendiri relatif rendah (sekitar 55 desibel kurang lebih sama dengan suara exhaust AC) jika dibandingkan dengan suara mobil yang sekitar 80 desibel. Walaupun relatif rendah, kebisingan PLTB selalu dipertimbangkan pengembang dalam studi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan/ESIA-nya dan dimitigasi sejak pra-studi kelayakan dengan dengan diberikan buffer atau jarak minimum dari pemukiman sehingga gangguan sudah terminimalisir, yang mana kebisingan suara merupakan fungsi dari jarak terhadap sumber. Terkait besarnya jarak, pada beberapa negara maupun daerah memiliki standarnya masing-masing.
Selain itu, teknologi turbin angin terkini pada umumnya telah menerapkan desain blade dengan disertai serration atau gerigi pada bagian trailing edge ujung bilah untuk mereduksi kebisingan maupun mencegah suara tersebar.
Rata-rata, turbin angin skala utilitas (besar) yang berbasis di darat menghasilkan suara yang berada pada kisaran 35-45 dB ketika didengar dari jarak 300 meter (jarak terdekat turbin angin biasanya ditempatkan di rumah atau bangunan). Itu artinya, suara yang dihasilkan tidak lebih keras dari kulkas biasa (50 dB) dan menghasilkan polusi suara yang jauh lebih kecil daripada rata-rata lalu lintas mobil kota (70 dB).
Secara teknis, berikut beberapa hal yang sudah dilakukan untuk mengurangi suara PLTB (Windexchange.energy.gov, 2024):
- Memberikan jarak/buffer minimal antara turbin angin dengan pemukiman.
- Menggunakan turbin dengan desain blade yang disertai serration (gerigi) untuk mengurangi pusaran-pusaran angin dengan noisenya.
- Memastikan pada analisis dampak mengenai lingkungan (Amdal) dan Environmental and Social Impact Assessment (ESIA) sebelum proyek didanai dan dilanjutkan.

Kata IESR
“Walaupun kebisingan pada PLTB relatif rendah, hal ini tetap menjadi perhatian utama dalam studi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (ESIA). Mitigasi dilakukan sejak pra-studi kelayakan dengan menetapkan buffer atau jarak minimum dari pemukiman, karena kebisingan adalah fungsi dari jarak terhadap sumber. Standar jarak ini berbeda-beda di setiap negara atau daerah. Selain itu, teknologi turbin angin terkini telah mengadopsi desain blade dengan serration pada trailing edge untuk mereduksi dan mencegah penyebaran suara.”
– Pintoko Aji, Koordinator Riset Kelompok Data dan Pemodelan, IESR
Penjabaran untuk
Anak (14-18 tahun):

Kamu: “Coba bayangkan, kamu sedang berdiri di pinggir jalan raya yang ramai. Kamu pasti mendengar suara mobil, motor, dan truk yang lewat setiap saat. Suara dari lalu lintas ini sangat keras dan terus-menerus, kan?”
Peserta: “Iya, suara jalan raya memang berisik banget.”
“Nah, sekarang bayangkan kamu berada di ladang yang jauh dari jalan raya, di mana ada PLTB yang berputar. Suara PLTB modern itu kayak suara lemari es di rumah, kira-kira 35-45 desibel. Jadi, meskipun ada suara, suaranya jauh lebih pelan dan lembut dibandingkan suara lalu lintas di jalan raya.”
Peserta: “Oh, jadi suara turbin angin sebenarnya nggak terlalu berisik ya, kalau dibandingkan dengan suara jalan raya.”
Kamu: “Betul. Suara dari PLTB itu lebih pelan dan nggak mengganggu seperti suara mobil-mobil di jalan raya. Makanya, turbin angin bisa jadi pilihan yang bagus untuk menghasilkan listrik tanpa bikin berisik. Selain itu penempatan setiap sumber energi perlu mempertimbangkan aspek sosial dan lingkungan, demikian juga dengan pembangunan PLTB perlu untuk memperhatikan jarak penempatannya.
PLTB biasanya ditempatkan jauh dari rumah-rumah. Misalnya, PLTB ditempatkan minimal 300 meter dari rumah sehingga suara turbin hampir tidak terdengar dari rumah. Selain itu, saat ini PLTB dibuat dengan teknologi terbaru yang lebih canggih dan lebih sunyi daripada yang dulu. Bilah turbin dirancang khusus untuk mengurangi suara yang dihasilkan saat berputar.”
Penjabaran untuk
Dewasa (19 tahun ke atas):
Penempatan setiap sumber energi perlu mempertimbangkan aspek sosial dan lingkungan, demikian juga dengan pembangunan PLTB perlu untuk memperhatikan jarak penempatannya.
PLTB biasanya ditempatkan jauh dari rumah-rumah. Misalnya, PLTB ditempatkan minimal 300 meter dari rumah sehingga suara turbin hampir tidak terdengar dari rumah. Selain itu, saat ini PLTB dibuat dengan teknologi terbaru yang lebih canggih dan lebih sunyi daripada yang dulu. Bilah turbin dirancang khusus untuk mengurangi suara yang dihasilkan saat berputar.
Suara PLTB jauh lebih pelan dibandingkan dengan suara jalan raya atau bandara. Jadi, dalam kehidupan sehari-hari, suara turbin angin tidak akan lebih berisik daripada suara kendaraan yang biasa kita dengar.