JAKARTA. PT PLN (Persero) berencana menggalang kerja sama dengan perusahaan konsultan transportasi compressed natural gas (CNG) marine. Kerja sama bertujuan untuk melihat peluang pemakaian CNG untuk pembangkit PLN yang beraada di Indonesia Timur.
“31 Januari nanti, saya akan menandatangani kontraknya,” kata Kepala Divisi BBM dan Gas PLN, Suryadi Mardjoeki di Jakarta, Jumat (20/1). Sayangnya, Suryadi enggan menyebut siapa perusahaan konsultan tersebut. “Detailnya nanti saya sampaikan saat kerja sama,” kata Suryadi.
Dengan kontrak tersebut, PLN berharap ada jalan keluar bagi PLN yang selama ini ketergantungan memakai bahan bakar minyak (BBM) untuk pembangkit yang ada di Indonesia Timur, salah satunya Lombok. Selama ini, pembangkit PLN di Lombok memakai BBM karena kesulitan mendapat pasokan CNG.
Sementara itu, Fabby Tumiwa, Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform berpendapat, pemakaian CNG untuk pembangkit PLN membutuhkan biaya tinggi. Sebab, PLN membutuhkan alat transportasi pengangkut CNG yang terbatas jumlahnya.
Selain itu, PLN harus investasi membuat tempat penyimpanan termasuk memodifikasi pembangkit yang selama ini bekerja dengan BBM. “PLN harus bikin semacam alat konversi, dan ini butuh investasi tambahan,” terang Fabby menanggapi rencana PLN yang akan memakai CNG untuk pembangkitnya yang ada di Indonesia Timur.
Sumber: industri.kontan.co.id.