Institute for Essential Service Reform (IESR) menilai bahwa pengembangan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) tidak ekonomis. Direktur Eksekutif IESR Fabby Tumiwa mengatakan bahwa pengelolaan sampah perkotaan menjadi energi listrik membutuhkan investasi yang cukup mahal sehingga pengembangannya tidak ekonomis. “Investasi teknologinya
Baca lebih lanjut di Bisnis (18 Mei 2021)