Kontan | Penuhi kelistrikan di 2060, kebutuhan investasi capai Rp 9.000 triliun
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) memperkirakan ada kebutuhan investasi hingga Rp 9.000 triliun untuk memenuhi kebutuhan listrik hingga 2060 mendatang.
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) memperkirakan ada kebutuhan investasi hingga Rp 9.000 triliun untuk memenuhi kebutuhan listrik hingga 2060 mendatang.
Institute for Essential Services Reform (IESR) menganggap rencana tambahan pembangkit energi baru terbarukan (EBT) alias energi hijau di PT Perusahaan
Fabby Tumiwa, Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) mengemukakan bahwa persoalan penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) seharusnya
Jakarta, 19 Oktober 2021– Indonesia telah memutakhirkan komitmen iklim melalui Nationally Determined Contribution (NDC)-nya untuk mencapai netral karbon pada 2060
Fabby Tumiwa, Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) mengemukakan bahwa persoalan penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) seharusnya
Fabby Tumiwa, Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) mengemukakan bahwa persoalan penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) seharusnya
Jakarta, 14 Oktober 2021– Institute for Essential Services Reform (IESR) mengapresiasi komitmen pemerintah untuk melakukan transisi energi menuju dekarbonisasi 2060
Jakarta, 11 Oktober 2021– Krisis energi di Eropa menjadi pelajaran bagi banyak negara, terutama Indonesia untuk dapat menjaga ketahanan energinya
Meskipun komitmen netral karbon dan NDC dimutakhirkan, aksi iklim negara G20 masih menjauh dari pemenuhan batas pemanasan global 1,5°C Jakarta,
Semarang, 6 Oktober 2021– Mempunyai potensi teknis energi surya mencapai 193–670 gigawatt peak (GWp) dengan potensi pembangkitan dari PLTS sekitar
Semarang, 06 Oktober 2021 – Sektor industri dan bisnis menjadi sektor yang potensial untuk mempercepat penetrasi energi terbarukan. Tuntutan pasar
Di sektor ketenagalistrikan, energi terbarukan meningkat sebesar 20 persen antara tahun 2015 dan 2020, dan diproyeksikan menjadi hampir 30 persen