Amerika dinyatakan sebagai negara yang terus-menerus melakukan upaya untuk menghalangi negosiasi perubahan iklim di beberapa isu seperti sumber pendanaan, menolak untuk mendiskusikan bagaimana upaya-upaya untuk melanjutkan scale-up pendanaan di tahun 2013 dan setelahnya, untuk mencapai USD 100 miliar di tahun 2020.
Amerika juga memberikan penyangkalan di dalam, serta menghindari isu-isu di negosiasi seputar equity, capacity building, dan sebuah mekanisme internasional mengenai loss and damage. Sampai Amerika bersedia untuk berada dalam perundingan yang jujur dan memberikan kejelasan pada keputusan-keputusan yang substantif, maka, Amerika akan tetap menjadi penghalang bagi proses ini.
Satu negara lagi yang menempati peringkat pertama dari fossil ini adalah Kanada, karena mereka menarik diri dari komitmen mereka terhadap Protokol Kyoto. Kanada menarik diri di tengah-tengah Konferensi Para Pihak yang lalu di Durban.
Beberapa negara yang memiliki perilaku yang sama adalah Jepang dan Rusia, yang menolak untuk berpartisipasi di komitmen periode kedua. Australia dan Selandia Baru (New Zealand) juga mendapatkan ‘penghargaan’ ini, karena kelalaiannya dalam menepati batas waktu 1 Mei untuk memasukkan QELROs (Quantified Emissions Limitation and Reduction Commitments) mereka. Australia dan Selandia Baru diharapkan untuk memasukkan submisi mereka sampai akhir perundingan di Bonn – tentu saja, lebih cepat, akan lebih baik.
Fossil juga jatuh ke Cina karena menghambat pengadopsian work-programme mengenai scaling-up ambisi pre-2020 di bawah ADP (Ad hoc Working Group on Durban Platform on Enhanced Action). Cina memang memiliki poin dengan mengambil posisi bahwa ADP seharusnya tidak mengijinkan negara-negara maju untuk ‘memindahkan’ Protokol Kyoto dan LCA ke rejim yang lebih lemah, namun Parties juga tidak dapat melepaskan bagian-bagian kritikal dari Durban package.
Keterangan:
Fossil of the day adalah sebuah ‘penghargaan’ yang pertama kali dilakukan di climate talks Bonn tahun 1999, atas inisiasi German NGO Forum. Selama perundingan perubahan iklim di bawah UNFCCC berlangsung, para anggota dari Climate Action Network (CAN), memilih negara-negara yang dianggap telah sukses dalam menghambat perkembangan negosiasi di hari-hari terakhir perundingan.