Jakarta, 19 Agustus 2013. Salah satu tantangan berat yang dihadapi negara-negara kaya sumber daya mineral adalah maraknya pertambangan ilegal.
Energi dan pembangunan memiliki korelasi yang kuat. Sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi, penyediaan energi merupakan salah satu tantangan terbesar bagi Indonesia untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang diinginkan.
Potensi pasar efisiensi energi untuk industri dan bangunan di Indonesia bernilai miliaran dollar. Studi ADB tahun 2009 memperkirakan nilai pasar energi efisiensi di Indonesia bernilai US$ 4 miliar dollar.
Fabby Tumiwa [1]
Setelah memperpanjang perundingan hingga 2 hari, pada 11 Desember 2011 pagi hari Presiden COP-17 Maite Nkoana-Mashabane, yang juga adalah Menteri Kerjasama dan Hubungan Internasional Afrika Selatan, menutup COP-17 secara dramatis.