Menghadiri COP20 di Lima to some extend memberikan saya rasa excited tapi juga khawatir. Excited, karena pada akhirnya saya bisa tahu apa yang menjadi kelanjutan dari seluruh rangkaian diskusi di ADP yang sudah dimulai dari semenjak COP17 di Durban tahun 2011. Mengapa saya khawatir, karena terus terang saja, COP tidak pernah mendekati kata ‘senang-senang’, COP itu artinya adalah nongkrong di venue, kadang di luar ruangang-ruangan closed meetings, yang bisa sampai berlarut-larut malam; kadang, menunggu adanya keputusan dari setiap pertemuan-pertemuan tersebut. Dua minggu nonstop dengan keadaan seperti itu bukanlah sesuatu yang menyenangkan.
Setiap COP yang saya ikuti memberikan keadaan yang berbeda-beda dan memberikan saya sedikit insight mengenai apa yang terjadi di fora internasional.