Jakarta, 16 Desember 2024 – Informasi menjadi elemen penting dalam penyusunan kebijakan yang berfokus pada pengelolaan permintaan energi, efisiensi, dan konservasi. Pada sisi permintaan energi, data yang akurat dan relevan seperti konsumsi energi historis, tren data, evaluasi penggunaan, hingga analisis peluang dan risiko, memiliki peran krusial dalam mendukung pengambilan keputusan berbasis data. Hal ini diungkapkan Farid Wijaya, Senior Analis Material dan Energi Terbarukan, Institute for Essential Services Reform (IESR) dalam Acara untuk Katalog Teknologi Sisi Permintaan untuk Industri, Transportasi, dan Sektor Bangunan yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Denmark di Jakarta, pada Senin (16/12).
“Tanpa data dan informasi yang tepat, kita tidak akan mengetahui apa yang telah terjadi, sedang terjadi, atau memprediksi apa yang akan terjadi. Proyeksi berbasis data ini dapat memberikan empat wawasan utama, yaitu persiapan yang dibutuhkan, kekurangan yang harus diatasi, pembaruan atau modifikasi yang diperlukan, serta hal-hal yang sebaiknya dihilangkan. Informasi, regulasi, dan insentif menjadi kunci utama dalam menciptakan kebijakan dan program yang efektif dan relevan,” tegas Farid.
Lebih lanjut, Farid menekankan, dalam transisi menuju energi terbarukan dan langkah konservasi-efisiensi energi, pengambilan keputusan berbasis data menjadi semakin penting untuk mendukung pembangunan berkelanjutan sekaligus mengurangi risiko perubahan iklim. Upaya dekarbonisasi memerlukan kerangka kerja pengambilan keputusan yang kompleks untuk menangani proses produksi, distribusi, dan konsumsi energi secara efisien.
“Pengambilan keputusan berbasis data, yang didukung riset dan pemodelan data, memberikan banyak manfaat strategis bagi para pemangku kepentingan dalam pengelolaan dan efisiensi energi. Manfaat ini mencakup pengurangan risiko, peningkatan kinerja, dan percepatan upaya keberlanjutan,” papar Farid.
Farid menegaskan, melalui pemanfaatan data dan informasi yang terintegrasi, Indonesia memiliki peluang besar untuk mempercepat transisi energi, meningkatkan efisiensi energi, dan mencapai target keberlanjutan. Hal ini tidak hanya penting untuk memenuhi kebutuhan energi nasional, tetapi juga untuk memberikan kontribusi nyata terhadap mitigasi perubahan iklim di tingkat global.