Desa Mandiri Energi: Membangun Kesejahteraan dari Sumber Energi Terbarukan Lokal

CEO IESR Fabby Tumiwa

Jakarta, 13 Oktober 2025 – Banyak daerah di Indonesia, terutama yang berada di kawasan terpencil dan kepulauan, masih menghadapi keterbatasan pasokan listrik. Kondisi ini menimbulkan ketimpangan pembangunan antara wilayah perkotaan dan pedesaan. Di beberapa desa, masyarakat masih bergantung pada sumber energi fosil seperti diesel yang biayanya mahal dan tidak selalu tersedia secara konsisten. 

Untuk menjawab tantangan tersebut, pemerintah bersama pemangku kepentingan lainnya menggalakkan Desa Mandiri Energi sebagai langkah strategis. Desa Mandiri Energi merupakan desa yang mampu memenuhi kebutuhan energinya secara mandiri dengan memanfaatkan potensi sumber daya lokal yang berkelanjutan, seperti tenaga surya, air, biomassa, atau angin. Pendekatan ini mendorong desa untuk mandiri secara energi tanpa harus menunggu pasokan dari luar daerah. 

Menanggapi hal tersebut, Chief Executive Officer (CEO) Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa memaparkan, ketika sumber daya energi di desa dioptimalkan dengan baik, banyak manfaat yang dapat dirasakan oleh masyarakat. Yang paling utama, desa dapat memperoleh energi yang bersih, berkelanjutan, dan terjangkau.  

“Membangkitkan energi terbarukan di daerah-daerah terpencil justru lebih murah dibandingkan dengan pembangkit listrik dengan menggunakan bahan bakar diesel,” tegas Fabby dalam program Swasembada Energi Melalui Desa Energi Berdikari yang tayang di TV ONE pada Minggu (12/10).  

Selain memberikan manfaat bagi masyarakat, kata Fabby, pembangunan energi terbarukan juga menguntungkan pemerintah. Dengan beralih dari energi fosil ke energi setempat, biaya produksi listrik menjadi lebih rendah. Hal ini berdampak langsung pada berkurangnya beban subsidi listrik yang selama ini diberikan pemerintah karena tingginya biaya produksi dari sumber energi fosil. 

“Manfaat lainnya yakni akses listrik yang kontinu dan terjangkau sehingga mendorong munculnya aktivitas ekonomi produktif di desa. Ketika masyarakat memiliki pasokan listrik yang andal, maka akan menciptakan lapangan kerja di desa yang dapat menambah pendapatan dan memberikan dampak ekonomi yang lebih besar. Selain itu, proses belajar mengajar di sekolah bisa menjadi lebih baik,” ujar Fabby.  

Menurut Fabby, ketersediaan listrik juga berpengaruh besar terhadap kualitas hidup masyarakat desa. Sekolah-sekolah dasar dan lembaga pendidikan lainnya dapat memanfaatkan teknologi pembelajaran yang membutuhkan listrik, sehingga kualitas pendidikan di desa pun meningkat. 

Share on :

Leave a comment