Enam organisasi terkemuka telah meresmikan kemitraan strategis di Dialog Kebijakan Transisi Energi Australia-Indonesia Kelima untuk mempercepat transisi energi bersih nasional melalui penelitian kolaboratif, dukungan kebijakan, dan kerja sama kelembagaan.
Nota Kesepahaman (MoU) ditandatangani di Jakarta oleh Climateworks Centre, Centre for Policy Development (CPD), Institute for Essential Services Reform (IESR), International Institute for Sustainable Development (IISD), Indonesia Research Institute for Decarbonization (IRID) dan PurnomoYusgiantoro Center (PYC).
Anna Skarbek AM, CEO Climateworks Centre mengatakan: ‘MoU ini memperkuat upaya kolektif kita untuk mempercepat transisi energi yang adil di Indonesia. Dengan memanfaatkan penelitian strategis, keterlibatan pemerintah dan industri, serta hubungan global, kami akan mendukung Indonesia dalam menerapkan kebijakan nol bersih yang ambisius dan memastikan industri serta masyarakatnya siap untuk mendapatkan manfaat dari ekonomi rendah karbon di masa depan.’
Andrew Hudson, CEO Centre for Policy Development mengatakan: ‘kolaborasi tidak pernah lebih penting jika kita serius dalam mencapai transisi yang adil. Kemitraan nonpemerintah yang dipimpin Indonesia ini menyatukan perpaduan unik antara pengetahuan, keahlian, dan pengalaman untuk membantu mewujudkannya.’
Enam organisasi tersebut telah berkumpul sebagai Forum Pengembangan Kebijakan Transisi Energi (Forum ETP) sejak tahun 2022 untuk meningkatkan kolaborasi dan dampak di Indonesia serta memengaruhi agenda dari G20 Energy Transition Working Group / Kelompok Kerja Transisi Energi G20. Lokakarya pertama forum tersebut dihadiri oleh Wakil Presiden Indonesia, Menteri Energi, dan Menteri Keuangan sebagai bagian dari Kelompok Kerja Transisi Energi G20.
Forum ETP berada pada posisi yang tepat untuk mencapai perubahan kebijakan di Indonesia karena luas dan dalamnya keanggotaan, jaringan dan keahlian, hubungan yang dihormati, dan koneksi tingkat tinggi. Sejak awal berdirinya, Forum ETP telah:
- Meluncurkan Ringkasan Kebijakan Energi bersama untuk Ketua ASEAN 2023
- Memimpin acara sampingan di Forum Bisnis Energi ASEAN 2023
- Merilis rekomendasi kebijakan utama untuk mempercepat penerapan energi bersih di Indonesia
- Menandatangani Nota Kesepahaman antara Climateworks dan PYC tentang pengembangan peta jalan industri baterai rendah karbon
Kemitraan yang baru diformalkan ini akan mencari peluang sebagai sebuah kolektif, termasuk:
Memperdalam kerja sama tentang mineral penting dan kerja sama rantai pasokan baterai kendaraan listrik: Hal ini telah diakui sebagai area yang menjanjikan untuk pertumbuhan dan di mana Forum ETP diposisikan dengan baik untuk memainkan peran pertemuan.
Kolaborasi multilateral: Forum ETP dapat bekerja untuk menyatukan negara-negara guna memperjuangkan inisiatif utama yang mendorong agenda iklim regional dan bilateral.
Reformasi subsidi energi: Mengembangkan reformasi kebijakan yang dapat ditindaklanjuti untuk mengatasi ketimpangan dan mempercepat penghentian penggunaan tenaga batu bara. Ini termasuk reformasi subsidi bahan bakar fosil, pembiayaan penghentian operasional bahan bakar fosil di Indonesia, dan pengembangan lebih lanjut ketersediaan dan akses ke energi terbarukan dan alternatif, interkonektivitas jaringan, dan transmisi.
Menetapkan visi dan kerangka kerja untuk transisi yang adil: Bekerja untuk membangun momentum menuju transisi yang adil. Ini melibatkan melihat dampak transisi energi di luar pekerja yang terkena dampak langsung ke seluruh masyarakat, dan merancang langkah-langkah untuk mengurangi dampak negatif dan mempercepat manfaat dan peluang.
Pendekatan berbasis tempat dan berbagi pelajaran di tingkat sub-nasional: Mengembangkan pendekatan berbasis tempat provinsi/negara bagian/lokal untuk transisi yang adil dan dekarbonisasi industri, berbagi pelajaran dari daerah yang bergantung pada batu bara, dan membangun hubungan sub-nasional.