Anggota Dewan Energi Nasional Satya Widya Yudha berpendapat, penentuan harga karbon sebaiknya menunggu peraturan presiden yang membahas nilai keekonomian karbon. Di sisi lain Satya melihat biaya teknologi CCUS masih mahal karena berada di tahap riset dan pengujian secara komersial. Menanggapi hal itu, menurut Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa, biaya untuk mengurangi emisi karbon dengan teknologi CCUS tergolong tinggi bagi PLN sehingga belum ekonomis untuk diterapkan.
Baca selengkapnya di Kompas