Institute for Essential Services Reform (IESR), menilai komitmen pendanaan USD 20 miliar yang didapatkan Indonesia melalui Joint Statement Just Energi Transition Partnership (JETP) terlalu kecil. Direktur Eksekutif IESR, Fabby Tumiwa, mengatakan untuk mencapai target JETP, angka USD 20 miliar tidak akan cukup.
Baca selengkapnya di Kumparan.