Jakarta, 6 Mei 2025 – Seluruh wilayah di Bali dikabarkan mengalami pemadaman listrik pada Jumat (2/5). Gangguan pada sistem kelistrikan ini tidak hanya menyebabkan kesulitan bagi masyarakat, tetapi juga berdampak pada layanan publik, termasuk terjadinya kemacetan di berbagai titik dan keterlambatan penerbangan di Bandara Ngurah Rai.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa mengungkapkan pentingnya dilakukan investigasi serius terkait penyebab utama gangguan kelistrikan tersebut. Fabby menilai, investigasi mendalam diperlukan untuk untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
“Saya mengapresiasi upaya PLN yang berhasil memulihkan listrik di Bali. Namun, penyebab teknis yang mendalam harus diidentifikasi, mengingat pemadaman ini melibatkan sistem interkoneksi Jawa-Bali yang sangat besar kapasitasnya, sekitar 340 MW. Gangguan pada sistem interkoneksi ini menjadi salah satu kemungkinan besar penyebab pemadaman, mengingat peran besar yang dimainkan oleh sistem tersebut dalam mendistribusikan listrik ke Bali,” kata Fabby dalam Live Interview di Metro Tv pada Sabtu (3/5).
Tidak hanya itu, Fabby menyoroti pemadaman serupa juga pernah terjadi pada tahun 2018, di mana sempat terjadi gangguan pada pembangkit PLTU Paiton dan PLTU Pacitan. Kondisi tersebut, kata Fabby, menandakan sistem kelistrikan Bali begitu rentan terhadap gangguan eksternal. Ketergantungan yang besar pada pasokan listrik dari Jawa membuat Bali memiliki “limited redundancy,” atau cadangan daya yang terbatas, yang berpotensi menyebabkan pemadaman besar apabila terjadi gangguan.
“Untuk itu, perlu adanya penguatan infrastruktur kelistrikan di Bali, khususnya dalam hal ketahanan sistem terhadap gangguan eksternal. Pemerintah dan PLN perlu bekerja sama untuk memastikan pasokan listrik di Bali lebih stabil dan tidak bergantung sepenuhnya pada sistem interkoneksi Jawa-Bali. Meningkatkan kapasitas pembangkit lokal dan mengembangkan sumber energi terbarukan adalah langkah-langkah strategis yang harus dipertimbangkan untuk memastikan keberlanjutan pasokan listrik di masa depan,” ujar Fabby.