Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa menjelaskan, Indonesia sangat lambat dalam mengembangkan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) dalam dalam dua dekade terakhir. Hal ini disebabkan pemerintah hanya fokus membangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).
Baca selengkapnya di Liputan6.com.