Memetik Pembelajaran dari Praktik Desentralisasi Energi Internasional

Jakarta, 22 April 2025 – Sistem energi terdesentralisasi menjadi satu model penyediaan energi yang dinilai memiliki pendekatan yang lebih partisipatif karena memperhitungkan keterlibatan masyarakat lokal dan memanfaatkan sumber energi yang tersedia di tingkat lokal. 

Pembelajaran dari pengembangan proyek desentralisasi energi pada skala global menjadi salah satu topik diskusi Regional Dialogue: Promoting Decentralized Energy Access in Southeast Asia yang diselenggarakan oleh Institute for Essential Services Reform (IESR).

Di Eropa, REscoop, sebuah koperasi yang mengelola pengembangan energi terbarukan berbasis komunitas terus mendorong terjadinya sistem energi yang terdesentralisasi di seluruh Eropa. 

Dirk Vanstijan, Presiden REscoop EU menyatakan bahwa Eropa menghadapi ancaman krisis energi utamanya saat konflik Rusia – Ukraina. Beberapa negara Uni Eropa sempat mengalami sejumlah gangguan bahkan krisis penyediaan energi akibat hilangnya pasokan gas ke benua biru. 

“Kita perlu mendorong sistem energi dan ekonomi kita pada batas-batas yang dapat dijangkau oleh bumi, sehingga tiap-tiap wilayah dapat memenuhi kebutuhan energinya berdasarkan sumber energi yang tersedia secara lokal,” katanya. 

Taidong Zhou, Vice President, Center for International Knowledge on Development, China, membagikan pengalaman pembangkit hidro Karot salah satu proyek Belt and Road Initiatives Green Council (BRIGC) yang berlokasi di luar Cina. Pembangkit hidro berkapasitas 720 MW ini terletak di Danau Jhelum, Pakistan. 

“Satu hal yang menjadi catatan kunci dari proyek ini terkait pemilihan mitra yang mumpuni yaitu Chinese Three Gorges (CTG), yang memiliki portfolio yang baik dan memahami standar internasional. CTG juga memperhatikan  situasi sosial setempat dengan pendekatan kultural untuk memastikan masyarakat lokal dapat menerima proyek dengan baik,” katanya. 

Zhou menambahkan bahwa terdapat empat hal yang dijadikan pelajaran dari berjalannya proyek ini. Pertama, selalu ikuti standar internasional untuk indikator teknis. Kedua, terus tingkatkan sistem compliance. Ketiga, tingkatkan kemampuan pengelolaan melalui pendekatan top down sekaligus mendengar aspirasi dari pelaku (bottom up awareness). Keempat, selalu pahami konteks budaya dan sosial lokal proyek berada. 

Selain mengacu standar internasional, Refi Kunaefi, Country Manager Akuo Energy Indonesia, menjelaskan pentingnya kemampuan proyeksi pertumbuhan beban listrik dari lokasi proyek berada. Hal ini penting agar mendapat estimasi beban listrik yang akurat. Tidak under ataupun over estimasi dari kebutuhan kapasitas pembangkit yang dibutuhkan. Seperti yang terjadi dengan salah satu proyek Akuo Energy di Kalimantan Timur.

“Saat kami merancang proyek ini, proyeksi pertumbuhan listrik sebesar sekitar 7% per tahun, namun setelah beroperasi lebih dari tujuh tahun, pertumbuhan permintaan (demand) energi jauh di bawah perkiraan. Akibatnya, kapasitas yang dipasang melebihi kebutuhan penduduk saat ini. Namun dipastikan bahwa hingga beberapa tahun ke depan, tidak diperlukan tambahan investasi untuk meningkatkan kapasitas pembangkit listrik,” kata Refi.

Selain proyeksi pertumbuhan beban, profil beban juga perlu diperhatikan. Dalam kasus Akuo Energy, kebutuhan energi pada siang hari relatif stabil dan akan meningkat pada jam 6-9 malam. Pola yang relatif stabil ini memungkinkan manajemen sistem baterai yang efektif dengan mengatur siklus pengisian dan pelepasan energi.

Ziwei Liao, Senior Investment Officer, Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) menjelaskan bahwa untuk menarik lembaga pendanaan pada proyek energi terbarukan, penting untuk mengintegrasikan energi akses pada hal yang lebih luas dari sekedar menyediakan akses energi pada komunitas. Pengadaan nilai tambah dari aktivitas ekonomi dengan adanya akses listrik serta penambahan lapangan kerja dapat dijadikan landasan dalam merancang suatu proyek.

“Sektor ini membutuhkan investasi modal yang sangat besar. Pendanaan publik saja tidak akan cukup, maka pendanaan swasta harus ditarik ke sektor ini. Untuk itu, rancangan proyeknya harus dibuat menarik untuk investor swasta tanpa meninggalkan maksud utama dari proyeknya,” kata Ziwei.

Share on :

Leave a comment