Mendorong Peran Pemuda Berdaya Demi Energi Berkelanjutan

Semarang, 3 Mei 2025 – Jawa Tengah, sebagai provinsi yang kaya akan sumber daya alam, budaya, dan potensi manusia, menghadapi tantangan besar dalam menghadapi krisis iklim. Fenomena seperti kenaikan muka air laut yang menggerus pesisir utara dan pola cuaca ekstrem yang mengganggu hasil panen petani semakin memperlihatkan dampak nyata perubahan iklim. Tantangan-tantangan ini menuntut upaya yang lebih serius dan terkoordinasi dalam menghadapi ancaman krisis iklim, salah satunya melalui transisi energi.

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah, Boedyo Dharmawan menegaskan, transisi energi tidak hanya melibatkan pembangunan infrastruktur, tetapi juga perubahan perilaku masyarakat. Pemuda, sebagai agen perubahan, diharapkan dapat memainkan peran penting dalam menyebarkan kesadaran mengenai pentingnya energi bersih dan berkelanjutan. 

“Untuk itu, kegiatan Central Java Youth Sustainability Forum 2025 bertujuan untuk mendorong keterlibatan aktif pemuda sebagai agen perubahan dalam proses transisi energi yang sedang berlangsung di Jawa Tengah. Sebagai provinsi yang memiliki potensi besar dalam sektor energi, Jawa Tengah terus berupaya mempercepat peralihan ke sumber energi yang lebih bersih dan berkelanjutan. Salah satu langkah penting adalah memperkuat program desa mandiri energi yang menjadi komitmen pemerintah daerah,” ujar Boedyo dalam acara pembukaan Central Java Youth Sustainability Forum 2025 bertajuk Jejak Muda, Bumi Lestari: Ngopeni Ian Nglakoni Transisi Energi Jawa Tengah bersama Pemuda Berdaya dan Desa Mandiri Energi pada Sabtu (3/5).  Acara ini dilaksanakan oleh Institute for Essential Services Reform (IESR) bekerja sama dengan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah.

Fabby Tumiwa, Direktur Eksekutif IESR menuturkan dalam menghadapi perubahan iklim, ada peran besar yang bisa dimainkan oleh berbagai pihak, termasuk pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil. Selain itu, pemuda memiliki posisi yang sangat strategis dalam menyikapi masalah ini. 

“Pemerintah dan masyarakat harus memberdayakan pemuda untuk berinovasi, menyediakan akses pendidikan terkait keterampilan hijau (green skills), mendukung pendanaan untuk ide-ide bisnis berkelanjutan, dan yang terpenting, mendengarkan suara serta aspirasi mereka dalam pembuatan kebijakan,”kata Fabby.

Fabby mengajak seluruh pemuda di Jawa Tengah untuk mengambil peran aktif dalam aksi iklim melalui beberapa cara. Pertama, pemuda harus terus belajar dan mendalami isu perubahan iklim, memahami dampaknya di lingkungan sekitar, serta mencari solusi yang dapat diimplementasikan. Pengetahuan yang didapatkan dapat dibagikan kepada teman, keluarga, dan komunitas agar mereka juga lebih paham mengenai urgensi aksi iklim. Kedua, senatiasa bermimpi dan menciptakan solusi inovatif yang bermanfaat bagi lingkungan. Setiap ide, sekecil apapun, sangat berarti dalam mendorong perubahan.. 

Ketiga, pemuda dapat bergabung atau membentuk komunitas yang peduli terhadap lingkungan. Dengan kebersamaan, kekuatan untuk menghadapi tantangan perubahan iklim akan semakin besar. Keempat, gunakan platform yang ada, seperti media sosial, forum diskusi, atau kegiatan kemahasiswaan, untuk menyuarakan pentingnya aksi iklim. Dorong kebijakan yang pro-lingkungan di tingkat lokal maupun provinsi.

“Suara pemuda memiliki kekuatan untuk mempengaruhi keputusan yang akan berdampak pada masa depan,” tegasnya.

Sujawanto Dwiatmoko, Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah mengatakan teknologi yang berkembang pesat memungkinkan untuk mengubah energi dari berbagai sumber seperti sinar matahari dan air menjadi energi listrik yang bisa digunakan oleh masyarakat.   Namun, teknologi saja tidak cukup. Dibutuhkan investasi dan peran aktif dari masyarakat, terutama mereka yang memiliki kemampuan finansial untuk mendukung pengembangan teknologi tersebut. Investasi dalam sektor energi terbarukan sangat penting untuk memastikan bahwa kemajuan teknologi ini dapat diterapkan secara luas dan berkelanjutan.

“Tidak hanya itu, kesadaran akan keberlanjutan menjadi kunci dalam menjaga kelangsungan hidup manusia di masa depan. Dalam setiap langkah yang kita ambil, penting untuk menggantikan yang lama dengan yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Ini juga berlaku dalam dunia industri, di mana proses produksi harus mempertimbangkan dampak lingkungan yang dihasilkan. Untuk itu, penting bagi semua pihak untuk belajar dari pengalaman dan terus berinovasi. Dengan dukungan teknologi, investasi, dan kebijakan yang tepat, kita bisa memastikan bahwa perubahan yang terjadi akan membawa manfaat jangka panjang bagi negara dan masyarakat,” paparnya.

Share on :

Leave a comment