Skip to content

Bukan Cuma Nama Band, Istilah-istilah Ini juga Bikin Kamu Lebih dengan Dekat Perubahan Iklim

Mengenal Lebih Dekat Perubahan Iklim

Author :

Authors

Saat mendengar istilah “efek rumah kaca”, apa yang kamu tahu selain nama band indie?

Mungkin, istilah yang satu ini jarang sekali dicari atau dipakai oleh kaum muda karena pamornya kalah dengan ERK sebagai nama band. Coba cek di Google, saat kamu ketik istilah tersebut, mana yang muncul paling atas: ERK sebagai nama band atau ERK sebagai istilah lingkungan?

Kenal musik dan band indie itu keren. Tapi, lebih keren lagi kalau kamu juga tahu bahwa efek rumah kaca merupakan bagian dari perubahan iklim, yaitu perubahan besar yang terjadi pada cuaca rata-rata, suhu, curah hujan, pola angin, dan efek lain yang terjadi selama beberapa dekade atau lebih.

Istilah lain yang juga wajib kamu tahu terkait perubahan iklim ini adalah global warming atau pemanasan global, yaitu kenaikan suhu permukaan bumi akibat meningkatnya emisi karbon dioksida dan gas-gas lain yang kita kenal sebagai gas rumah kaca. Gas rumah kaca inilah yang menyelimuti bumi dan memerangkap panas sehingga terjadi kenaikan suhu di bumi yang mengakibatkan berubahnya pola cuaca, curah hujan yang tidak biasa, serta angin dan badai yang semakin besar.

Gas rumah kaca sendiri adalah gas-gas yang ada di atmosfer dan berperan dalam menangkap energi panas matahari agar tidak dilepas seluruhnya ke atmosfer. Tanpa adanya gas-gas tersebut, panas akan hilang sehingga temperatur bumi menjadi lebih dingin. Gas rumah kaca dapat ditemukan pada permukaan bumi sampai ketinggian 15 km, sedangkan lapisan gas rumah kaca terbentuk di ketinggian 6,2-15 km. Gas rumah kaca terbesar di bumi adalah karbon dioksida (CO2), nitrogen oksida (NOx), sulfur oksida (SOx), metana (CH4), klorofluorokarbon (CFC), dan hidrofluorokarbon (HFC).

Sementara itu, efek rumah kaca disebabkan oleh peningkatan konsentrasi gas rumah kaca akibat pembakaran bahan bakar minyak, batu bara, dan bahan bakar organik lain melebihi kemampuan tumbuhan dan laut dalam menyerapnya. Sebanyak 25% energi yang masuk ke bumi dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer, 25% lainnya diserap oleh awan, 45% diserap oleh permukaan bumi, dan 10% sisanya dipantulkan kembali oleh permukaan bumi.

Dengan meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca, semakin banyak pula gelombang panas yang dipantulkan dari permukaan bumi dan diserap oleh atmosfer. Akibatnya, suhu permukaan bumi meningkat.

Mau lebih paham tentang efek rumah kaca? Coba tanya sama admin band-nya! (Pasti di balik nama band ERK terdapat filosofi yang bisa membuat kamu lebih paham tentang lingkungan dan bumi)

Kenapa Perubahan Iklim Terjadi?

Selain terjadi secara alami, perubahan iklim juga bisa diakibatkan oleh kegiatan manusia dalam menggunakan energi untuk keperluan kehidupan sehari-hari maupun bidang industri. Lalu, apa saja kegiatan manusia yang bisa mengakibatkan efek rumah kaca dan berdampak pada perubahan iklim?

  • Penggunaan bahan bakar fosil, seperti penggunaan kendaraan bermotor yang akan mengakibatkan pembuangan gas yang mengandung banyak polusi dan gas kimia lainnya.
  • Deforestasi dan alih fungsi lahan hutan menjadi lahan nonhutan yang mengakibatkan peningkatan jumlah emisi karbon.
  • Pembuangan sampah yang mengakibatkan sampah terkubur dan mengalami pembusukan, serta pembentukan gas metana (CH4).
  • Penggunaan lemari pendingin dan aerosol yang mengakibatkan  jumlah klorofluorokarbon meningkat dan menghancurkan lapisan ozon.
  • Penggunaan pupuk pada bidang pertanian yang mengakibatkan pembentukan dinitrogen monoksida (N2O) sebagai gas rumah kaca yang sangat kuat.
  • Peternakan sapi yang mengakibatkan peningkatan metana dibandingkan dengan industri minyak.

Apa Dampaknya?

Sama seperti manusia, iklim juga bisa berubah. Kalau kamu aja bisa marah dan berubah jadi jutek gara-gara orang lain memperlakukan kamu seenaknya, begitu juga dengan bumi yang kita tinggali ini jika diperlakukan sewenang-wenang. Iklim yang tadinya sesuai dengan letak lintang wilayah, sekarang bisa saja terjadi berlawanan. Indonesia yang beriklim tropis, bisa saja tiba-tiba mengalami hujan es karena perubahan iklim tersebut.

Para ilmuwan berpendapat bahwa suhu bumi akan terus meningkat selama 100 tahun ke depan sehingga mengakibatkan perubahan cuaca yang ekstrem di beberapa wilayah. Beberapa tempat di bumi akan menjadi lebih panas, sedangkan sebagian tempat lainnya akan menjadi lebih dingin dan bersalju. Beberapa tempat lain mungkin akan sering terkena hujan, sedangkan sebagiannya lagi akan mengalami masa kemarau panjang yang sulit diprediksi.

Perubahan iklim tidak hanya berdampak pada kehidupan manusia, tapi juga makhluk lain di muka bumi. Pemanasan suhu lautan akan meningkatkan frekuensi pemutihan terumbu karang. Cuaca yang panas akan mengakibatkan hutan menjadi gersang sehingga kebakaran hutan mudah terjadi dan restorasi sulit dilakukan. Habitat satwa liar menjadi tidak nyaman bagi hewan sehingga mengakibatkan kematian berbagai satwa atau keluarnya satwa dari habitatnya.

Perubahan iklim juga berdampak terhadap sistem perekonomian, sosial, dan politik masyarakat. Ketahanan pangan yang terjadi di suatu wilayah akan memicu munculnya konflik ekonomi yang berujung pada konflik militer.

Bagaimana Mencegahnya?

Setelah mengetahui dampak yang ditimbulkan dari perubahan iklim di atas, apa aja sih hal yang bisa dilakukan untuk mencegah dan mengantisipasinya?

  • Kurangi penggunaan bahan bakar fosil, seperti kendaraan bermotor. Daripada naik mobil sendirian terus halusinasi punya pesawat terbang saat kejebak macet, mendingan pakai transportasi umum aja sambil bantu jagain bumi. Kalau memang terpaksa harus bawa kendaraan pribadi, jangan lupa ajak teman-teman yang lain biar bisa hemat energi!
  • Beralih ke penggunaan energi ramah lingkungan atau energi terbarukan. Sekarang ini, sudah banyak kok perlengkapan mandi, makan, bahkan makeup yang sudah berlabel Eco Friendly. Sedikit lebih mahal tidak masalah, yang penting kamu ikut berkontribusi menjaga masa depan bumi supaya lebih baik, kan!
  • Kurangi pakai produk berbahan dasar kertas atau tisu yang bersumber dari penebangan pohon. Daripada beli tisu berkali-kali, mendingan beli sapu tangan atau handuk sekali aja. Lebih hemat, kan?
  • Tidak membuang sampah sembarangan dan menghemat listrik. Jadi, jangan nyalakan televisi kalau kamu nggak niat nonton. Cabut kabel listrik kalau sudah selesai pakai.
  • Kurangi konsumsi daging dan menggantinya dengan sayuran organik. Bukan artinya kamu harus jadi vegan, tapi kamu bisa mengurangi konsumsi daging-dagingan, terutama daging merah yang berasal dari peternakan. Selain bisa bantu mencegah bumi dari perubahan iklim, kamu juga bisa lebih sehat dan awet muda, lho. Nggak percaya? Coba dulu, baru buktikan kebenarannya!

Nah, itu dia istilah-istilah yang bisa mendekatkan kita pada perubahan iklim dan beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mencegahnya. Sudah siap jadi generasi muda yang peduli lingkungan dan mencegah perubahan iklim? Yuk, lakukan langkah-langkah kecil di atas untuk perubahan yang lebih besar!

Share on :

No comment yet, add your voice below!


Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Article

IESR-Secondary-logo

Dengan mengirimkan formulir ini, Anda telah setuju untuk menerima komunikasi elektronik tentang berita, acara, dan informasi terkini dari IESR. Anda dapat mencabut persetujuan dan berhenti berlangganan buletin ini kapan saja dengan mengklik tautan berhenti berlangganan yang disertakan di email dari kami. 

Newsletter