Investor | Panel Listrik Tenaga Surya Kunci Transisi Energi Terbarukan
Peneliti Spesialis Teknologi Energi & Kendaraan Listrik, Institute for Essential Services Reform (IESR), Idoan Marciano, menjelaskan, pembangkit Listrik Tenaga Surya
Peneliti Spesialis Teknologi Energi & Kendaraan Listrik, Institute for Essential Services Reform (IESR), Idoan Marciano, menjelaskan, pembangkit Listrik Tenaga Surya
Peneliti Spesialis Teknologi Energi dan Kendaraan Listrik, Institute for Essential Services Reform (IESR) Idoan Marciano menyatakan bahwa PLTS memang salah
Jakarta, 21 Desember 2021 – Kurang kondusifnya iklim investasi energi terbarukan di Indonesia, dan komitmen politik yang tidak konsisten dapat
Direktur Eksekutif IESR, Fabby Tumiwa menilai langkah pemenuhan pasokan batu bara ke pembangkit yang sudah dilakukan diharapkan bisa memastikan keamanan
Direktur Eksekutif Institute for Essential Service Reform (IESR) Fabby Tumiwa, menilai kebutuhan pasokan batu bara untuk PLTU milik PLN diperkirakan
Direktur Eksekutif Institute for Essential Service Reform (IESR) Fabby Tumiwa mengatakan terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi dalam upaya mengamankan
Direktur Eksekutif Institute for Essential and Service Reform (IESR), Fabby Tumiwa, mengatakan dukungan internasional utamanya diperlukan untuk alih teknologi energi
Fabby Tumiwa mengatakan, meski bukan kebijakan permanen, pelarangan ekspor batu bara akan tetap berdampak pada perusahaan batu bara. Setiap bulan,
Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa, dengan adanya kendala pasokan batu bara, menunjukkan bahwa Indonesia masih
Pengamat kelistrikan yang juga Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR), Fabby Tumiwa menyampaikan bahwa dengan adanya kendala pasokan
Institute for Essential Services Reform (IESR) meminta pemerintah melalui Direktorat Jendral Mineral dan Batu bara Kementerian ESDM menghilangkan disparitas harga
Lembaga riset Institute for Essential Services Reform (IESR) menilai pasokan batu bara sebesar 3,2 juta ton yang diterima PT PLN