Bisnis.com | Simalakama PLN saat Kembangkan Energi Terbarukan
Isu mahalnya pembangkit listrik energi terbarukan ditampik oleh Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa. Menurutnya, biaya
Isu mahalnya pembangkit listrik energi terbarukan ditampik oleh Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa. Menurutnya, biaya
Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa memaparkan bahwa sejatinya biaya pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dapat
Direktur Eksekutif Institute for Essential Service Reform (IESR) Fabby Tumiwa mengatakan, PLN perlu memasukkan komoditas amonia dan hidrogen ke dalam
Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa mengungkapkan, berdasarkan jenis teknologinya yakni kabel listrik arus searah (HVDC)
Direktur Eksekutif Institute for Essential Service Reform (IESR) Fabby Tumiwa mengatakan PLN perlu memasukkan komoditas amoniak dan hidrogen ke dalam
Direktur Eksekutif Institute for Essential Service Reform (IESR) Fabby Tumiwa mengatakan salah satu yang menjadi penggerak transisi energi global adalah
Ketegasan Jokowi direspons positif oleh Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa yang mengatakan masih tetap optimis
Pemerintah terus mendorong transisi energi dari berbasis fosil ke Energi Baru Terbarukan (EBT). Salah satu sumber energi terbarukan yang didorong
Menurut catatan, potensi energi surya yang diinventarisir Ditjen EBTKE adalah sebesar saat ini mencapai lebih dari 3000 GW. Sementara itu,
Menurut paparan Fabby Tumiwa selaku Excecutive Director dari Institute for Essential Services Reform (IESR), energi adalah penyumbang terbesar emisi gas
Menurut laporan Indonesia Energy Transition Outlook (IETO) 2022 yang diterbitkan oleh think-tank di bidang energi dan lingkungan, Institute for Essential
Menurut paparan Fabby Tumiwa selaku Excecutive Director dari Institute for Essential Services Reform (IESR), energi adalah penyumbang terbesar emisi gas