Pertamina Diminta Bentuk Tim Untuk Usut Perkara Glencore

Skalanews – PT Pertamina diminta menyelidiki kesalahan pengiriman minyak yang dilakukan Glencore. Dikatakan Direktur Eksekutif Institute for Essential Service Reform (IESR) Febby Tumiwa, penyelidikan harus dilakukan profesional dan objektif.

“Kesalahan komposisi ini apakah disengaja atau tidak, itu yang perlu diselidiki. Karena bisa saja praktek yang dulu kembali terjadi yaitu kasus minyak Zatapi. Pertamina bisa menurunkan tim investigasi dari internal, tapi pemerintah juga perlu memperhatikan,” kata Febby kepada wartawan, Jakarta, Selasa (27/9)

Seperti diketahui, dalam pembelian minyak untuk kilang Balikpapan, Pertamina memesan 70 persen minyak sarir (super heavy) dan 30 persen minyak mesla (light). Namun yang datang justru sebaliknya, 30 persen sarir dan 70 persen minyak mesla.

Kesalahan tersebut, diduga terjadi karena adanya permainan mafia migas. Ada kelompok tertentu yang melakukan permainan atau kesengajaan mencari untung dari selisih harga komposisi.

“Ini perlu diselidiki dan saya sarankan hasilnya agar diumumkan oleh Pertamina kepala publik. Ini menyangkut kepercayaan publik kepada reformasi di internal Pertamina,” sambung Febby.

Dan jika nantinya memang ditemukan kesengajaan, Pertamina selanjutnya diminta untuk melakukan blacklist terhadap Glencore.

Senada dengan Febby, mantan anggota Tim Reformasi dan Tata Kelola Migas Fahmy Radhi menduga ada permainan mafia dalam kesalahan ‎pengiriman pesanan tersebut.

“Adanya perubahan komposisi tersebut mengindikasikan bahwa mafia migas masih bergentayangan dalam impor pengadaan minyak. Kalau sekarang mafia tidak bisa masuk dalam proses bidding (tender), celah yang digunakan mafia migas adalah perubahan komposisi yang lebih sulit dideteksi,” tutup Fahmy. (frida astuti/bus)

Sumber: skalanews.com.

Share on :