INILAHCOM, Jakarta – Pengamat Ketenagalistrikan Fabby Tumiwa meminta Menteri BUMN Rini Soemarno menjelaskan alasan penugasan PT PLN (Persero) mengakuisisi PT Pertamina Geothermal Energy (PGE).
Fabby mengatakan, akuisisi itu perlu kajian strategis, mengingat penugasan itu membutuhkan dana besar. Saat ini saja, PLN ditugaskan untuk menyukseskan program ambisius pemerintah soal tambahan kapasitas setrum 35ribu mega watt (MW).
“Menteri BUMN perlu menjelaskan apa alasan memerintahkan PLN akuisisi PGE. Saya menilai rencana Menteri BUMN itu perlu didasarkan kajian strategis,” kata Fabby di Jakarta, Senin (22/8/2016).
Fabby menambahkan, berbagai program yang ditugaskan ke PLN telah membebani keuangan perusahaan setrum tersebut. Jika penugasan itu berlanjut, Fabby tidak melihat adanya potensi pengembangan panasbumi yang masif nanti di PGE.
“PLN saat ini punya tugas-tugas yang berat dalam rangka membangun 35 ribu MW dan kondisi keuangan yang terbatas,” kata Fabby.
Fabby menyadari saat ini target pemerintah terhadap pengembangan panasbumi cukup besar yakni mencapai 7 ribu MW pada 2025. Dengan beratnya tugas itu, ia menyimpulkan kegiatan akuisisi itu bukanlah keputusan yang tepat.
“Intinya, jika kepentingan nasionalnya adalah pengembangan panasbumi di Indonesia, yang direncanakan mencapai 7.000 MW pada 2025, maka akusisi PLN atas PGE bukan aksi korporat yang tepat,” ucap dia. [ipe]
Sumber: inilah.com.