JAKARTA – Saat ini, rasio elektrifikasi di Tanah Air sebesar 76,3 persen dan ditargetkan sampai akhir tahun meningkat menjadi 79,6 persen, salah satunya yang belum mendapatkan aliran listrik yakni pulau terluar di Indonesia.
Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana akan mengembangkan sektor kelistrikan di pulau-pulau kecil dan sedang di seluruh Indonesia yang hingga kini belum teraliri listrik dengan energi baru terbarukan (EBT).
Direktur Konservasi, Ditjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTE), Kementerian ESDM, Maritje Hutape menjelaskan, langkah ini guna membangun ekonomi seluruh daerah dengan mendorong pemanfaatan listrik.
“Kami mempunyai program pengembangan pulau ikonis (iconic island). Program untuk mengembangkan suatu pulau kecil dan sedang sehingga dapat memenuhi energi sendiri melalui pemanfaatan EBT,” tutur Maritje di Hotel Harris, Tebet, Jakarta, Rabu (19/6/2013).
Maritje menilai, program iconic island telah berjalan di Pulau Sumba. Pulau itu sudah dapat mandiri dengan memanfaatkaan sumber energi yang diperoleh lewat pemanfaatan potensi EBT
Maritje menjelaskan, dengan mengimplementasikan program ini maka ekonomi dari di beberapa pulau kecil dan sedang akan berjalan.
“Implikasinya, kesejahteraan masyarakat dan sistem pembangunan juga dapat berjalan dengan baik,” jelasnya.
Maritje mengungkapkan, saat ini sejumlah pulau yang tersebar di Indonesia memiliki potensi EBT yang cukup besar. Di antaranya adalah potensi panas bumi, dan air yang cukup besar sehingga dapat dioptimalkan sebagai sarana sumber energi bagi pembangkit listrik.
“Kini realisasi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) bakal mencapai 3.967 megawatt (mw). Ada pun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) 1.174 mw,” tuturnya.
Sumber : okezone.com