Briefing Paper - Climate Diplomacy Update AZEC Results and Their Implication to ASEAN and Indonesia_page-0001

Briefing Paper – The 3rd Asia Zero Emission Community Summit and The Implications to ASEAN and Indonesia Energy Transition Agenda

Kemitraan transisi energi di Asia Tenggara berada pada persimpangan jalan yang menentukan. Hasil KTT AZEC ke-3 di tahun 2025 mengungkapkan realitas yang kontradiktif: meskipun kerja sama regional diperkuat, sebagian besar komitmen masih memprioritaskan teknologi berbasis bahan bakar fosil dibandingkan energi terbarukan murni.

Laporan penilaian IESR ini memberikan analisis kritis terhadap 49 MoU yang disepakati, menyoroti risiko carbon lock-in yang dapat menghambat pencapaian target iklim regional. Dengan hanya 22% proyek yang menyasar energi terbarukan secara langsung, Indonesia dan mitra ASEAN lainnya menghadapi tantangan struktural dalam menyelaraskan investasi asing dengan ambisi net-zero emission. Melalui tinjauan ini, IESR menekankan pentingnya reorientasi strategi AZEC agar lebih transparan, ambisius, dan berfokus pada dekarbonisasi total di sektor kelistrikan. Laporan ini merupakan panduan krusial bagi pengambil kebijakan untuk memastikan bahwa kerja sama internasional benar-benar mempercepat, bukan menghambat, transformasi energi bersih yang berkeadilan.

Editor : Arief Rosadi

Reviewer :
Alvin Putra Sisdwinugraha
Abraham Octama Halim

AZEC Summit 2025, Transisi Energi ASEAN, Kerja Sama Jepang-ASEAN, Energi Terbarukan, Carbon Lock-in, Bahan Bakar Fosil, Dekarbonisasi, IESR, Kebijakan Energi Indonesia, Investasi Hijau, Nota Kesepahaman (MoU) AZEC, Perubahan Iklim, Net-Zero Emission, Masa Depan Berkelanjutan.