Elektrifikasi Sektor Transportasi: Memantau Industri Kendaraan Listrik Indonesia dan Kesiapan Ekosistem
Saat ini, kendaraan listrik dipandang sebagai salah satu teknologi untuk dekarbonisasi sektor transportasi. Penjualan kendaraan listrik telah meningkat secara eksponensial dalam beberapa tahun terakhir, dengan peningkatan jangkauan, kinerja, dan model. BNEF memperkirakan bahwa penjualan global kendaraan listrik akan mencapai rekor 10,6 juta kendaraan pada tahun 2022, terlepas dari hambatan rantai pasokan dan inflasi. Angka ini meningkat hampir 60% dibandingkan tahun lalu. Penjualan kendaraan listrik diperkirakan akan mencapai 21 juta pada tahun 2025.
Kendaraan listrik sudah masuk dalam aksi mitigasi negara kita. Untuk memenuhi target pengurangan emisi di bawah Nationally Defined Contribution (NDC) Indonesia, kendaraan roda dua listrik harus mencapai 1,8 juta pada tahun 2025 dan 13 juta pada tahun 2030, sedangkan roda empat listrik harus mencapai 0,4 juta pada tahun 2025 dan 2 juta pada tahun 2030. Namun demikian, target ini masih jauh dari target pemanasan 1,5°C Perjanjian Paris. Menurut studi IESR, untuk melakukannya, kendaraan listrik harus mencapai 110 juta E2W dan E4W pada tahun 2030, diikuti oleh 3 juta Low Duty Vehicles (LDV) dan 2,4 juta bus.
Ini adalah target yang ambisius, tetapi harus dipenuhi jika kita ingin melepaskan diri dari bahan bakar fosil. Untuk mencapai hal ini, pemerintah harus mengarahkan upayanya untuk menciptakan lingkungan yang mendukung adopsi kendaraan listrik. Banyak negara memulai dengan target yang jelas, didukung oleh kebijakan untuk meningkatkan permintaan kendaraan listrik, mengembangkan infrastrukturnya, secara bertahap mengembangkan manufaktur dengan memperkuat rantai pasokan, dan mendorong adopsi massal.
Indonesia Electric Vehicle Outlook 2023 sebagai salah satu laporan unggulan IESR. IEVO 2023 bermaksud untuk melacak dan memantau kemajuan transisi energi di sektor transportasi. Laporan ini merupakan kontribusi kami untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman di antara semua pemangku kepentingan, serta membentuk prioritas dan peningkatan kebijakan tindakan menuju dekarbonisasi transportasi untuk memenuhi target emisi nol bersih pada tahun 2050.
Kendaraan Listrik, Elektrifikasi Transportasi, Transisi Energi, Decarbonisasi, NDC, IESR, Indonesia Electric Vehicle Outlook, Target Emisi, Kebijakan Emisi, Masa Depan Kendaraan Listrik Indonesia