Krisis iklim global telah mendorong negara-negara di seluruh dunia untuk beralih dari bahan bakar fosil ke energi bersih dan terbarukan. Komitmen global telah mulai menempatkan semua negara pada jalur untuk menghentikan penggunaan bahan bakar fosil dan mencapai emisi nol bersih (NZE) pada tahun 2050, seperti yang diserukan dalam Perjanjian Paris. Untuk mencapai NZE, diperlukan upaya kolektif global untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 45% pada tahun 2030. Penghapusan dan pengurangan penggunaan bahan bakar fosil menjadi penting untuk mengurangi pemanasan global yang semakin parah.
Indonesia sangat bergantung pada bahan bakar fosil sebagai sumber energi primer dan sumber pendapatan yang memacu perekonomian negara. Setelah pendapatan dari minyak bumi mulai menurun di awal tahun 2000-an, batubara menjadi komoditas ekspor yang penting dan sumber pendapatan utama bagi beberapa provinsi dan kabupaten. Batu bara juga menghasilkan 65% listrik nasional. Batu bara menyumbang sekitar 3,6% dari PDB nasional, 11,4% dari total nilai ekspor, 1,8% dari pendapatan pemerintah nasional, dan 0,2% dari lapangan kerja pada tahun 2022.
Laporan ini didukung oleh Stockholm Environment Institute / SEI dan termasuk kedalam Project Just transitions from coal in Colombia, Indonesia and South Africa
Pensiun Dini PLTU, Emisi Nol Bersih, Transisi Energi, Batubara, Indonesia, Pendanaan, Government’s Capacity, Just Energy Transition Planning, Just Energy Transition, Planning