Buku Jelajah Energi Bali 2025 & Kumpulan Artikel Jelajah Energi Bali – Dokumentasi Transformasi Menuju Emisi Nol Bersih 2045
“Jelajah Energi Bali 2025” menggambarkan perjalanan energi bersih di Provinsi Bali melalui rangkaian dokumentasi lapangan yang disusun oleh IESR bekerja sama dengan Dinas Ketenagakerjaan dan Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Bali. Berbagai lokasi energi terbarukan di Provinsi Bali menampilkan dinamika perubahan menuju sistem energi yang lebih berkelanjutan.
Waduk Muara Nusa Dua menjadi salah satu sorotan, dengan kehadiran PLTS terapung yang berdiri di atas permukaan air dan terhubung langsung ke jaringan listrik. Di kawasan Sanur dan Legian, pemanfaatan PLTS atap mulai diadopsi oleh sektor bisnis, menghadirkan pengurangan emisi sekaligus efisiensi operasional. Desa Keliki menampilkan lanskap berbeda, di mana panel surya berdiri di tengah hamparan sawah dan mendukung penyediaan irigasi serta pengolahan sampah.
Tidak hanya PLTS, Jelajah Energi Bali 2025 juga menangkap cerita mengenai pemanfaatan teknologi lain seperti biogas yang menekan biaya kebutuhan dapur dan sistem mikrohidro yang menghasilkan listrik dari aliran sungai pedesaan. Setiap lokasi memperlihatkan interaksi antara pemanfaatan energi terbarukan yang mendukung kebutuhan sehari-hari masyarakat Bali.
Melalui rangkaian foto, wawancara, dan catatan perjalanan, buku ini menampilkan transisi energi sebagai proses yang berkembang dari berbagai inisiatif lokal, kebijakan daerah, dan inovasi berbasis komunitas. Energi bersih hadir sebagai bagian dari perubahan nyata yang terjadi di Provinsi Bali. “Jelajah Energi Bali 2025” menghadirkan gambaran utuh tentang bagaimana energi terbarukan mulai membentuk masa depan energi di Provinsi Bali yang lebih mandiri, bersih, dan ramah lingkungan.
Bali Energi Bersih, Emisi Nol Bersih 2045, Bali NZE 2045, IESR, Nusa Penida, Energi Terbarukan Bali, PLTS, Sistem Kelistrikan Bali, Transisi Energi, Peraturan Gubernur Bali 45/2019, Kemandirian Energi, PHES, BESS.