RUANGENERGI.com – JAKARTA. Untuk mengejar ketertinggalan dalam 4 tahun ke depan, Institute for Essential Services Reform (IESR) menghitung setidaknya Indonesia harus membangun sebesar 14-18 Gigawatt (GW) pembangkit listrik energi terbarukan. Di mana, hingga akhir tahun 2020, Indonesia baru mencapai sekitar 11,5% bauran energi terbarukan.
Baca selengkapnya di Ruang Energi